10 Jurus Hafal Al Quran

Kehidupan ini sungguh memberikan banyak pelajaran.

Di satu sisi saya bertemu dengan adik-adik saya para pelajar, teman-teman saya para mahasiswa, dan orang-orang tua dan sesepuh yang mengeluhkan betapa inginnya mereka menghafal Al-Qur’an, tapi merasa betapa sulitnya untuk mewujudkannya. Mereka tau betapa mulianya Al-Qur’an, tapi hingga saat ini mereka belum merasakan kenikmatan berinteraksi dengan kitab Allah yang mulia ini.

Di sisi lain, saya pernah bertemu dengan beberapa pelajar yang sangat bersemangat menghafal Al-Qur’an, para qurra’ dan guru tahfiz, pada asatidz dan masyayikh yang menyatakan dengan penuh kebahagiaan: betapa nikmatnya menghafal Al-Qur’an. Mereka merasa diberikan kemudahan-kemudahan, dibukakan pintu untuk menghafal dan merasakan banyak sekali keberkahan ketika lebih intens berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Melihat dua fenomena ini saya merasa tertarik untuk menjadi garis penghubung antara kedua kelompok yang saya temui. Melalui buku ini saya ingin membagikan cerita dan pengalaman para santri, mahasiswa, dan para guru tahfiz dalam menghafal Al-Qur’an, untuk dapat kita ikuti dan kita teladani bersama.

Saya ingin mengulas beberapa nasehat para ulama tentang kaedah- kaedah emas dan kebiasaan-kebiasaan produktif yang tidak boleh dilupakan bagi mereka yang ingin menghafal. Ditambah dengan sekelumit pengalaman yang saya dapatkan dalam membina para santri menghafal Al-Qur’an, di Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Ibnu Abbas, Klaten.

Saya berharap ulasan yang sederhana ini dapat memberikan motivasi dan solusi kepada kita semua dalam menghafal Al-Qur’an.

Lalu teringatlah nasehat para guru:

Dr. M. Mu’inudinillah Basri, MA. (Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten-Jawa Tengah)

“Hadirnya buku ini sesuai dengan bangkitnya kesadaran umat Islam untuk kembali ke Al-Qur’an. Diharapkan menjadi motivasi menghafal Al-Qur’an dan membangun persepsi bahwa Al-Qur’an mudah dan menyenangkan untuk dihafal dan diamalkan.”

Dr. KH. Ahsin Sakho (Rektor PTIQ Jakarta)

“Al-Qur’an itu kelihatan diam tapi di dalamnya ada kekuatan dahsyat yang mengubah peradaban. Al-Qur’an itu penuh berkah bagi yang mau mengimani, menghafal, mencintai, mengamalkan, dan akan membawa dampak yang sangat luas dalam kehidupan seseorang baik secara pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Hati yang dipenuhi oleh Al-Qur’an dengan menghafal dan mengetahui artinya akan menjadikan hatinya hidup, bersinar, dan menyinari dirnya dan menyinari masyarakat yang ada di sekitarnya”

Ust. Baidum Makenun, Lc. M.Th.I (Pembina Tahfiz Ma’had Umar bin Khathab Surabaya dan Pemegang Sanad Qira’at Dari Syekh Samir An-Nash, Syria):

“Jangan harap hafalan akan bertambah, tanpa usaha untuk menambah hafalan. Dan jangan harap kekalnya hafalan tanpa kekalnya murojaah. Insya Allah buku ini dapat membantu dan menunjukkan kita bagaimana caranya menghafal Al-Qur’an dan menjaga hafalan yang ada.”

Leave A Reply

Navigate