Zikir kepada Allah akan memberikan kekuatan. Orang yang senantiasa berzikir akan mampu melakukan sesuatu yang biasanya tidak mampu dilakukan. Seperti yang terlihat pada pribadi Ibnu Taimiyyah. Selain sebagai seorang ulama yang ahli di berbagai disiplin ilmu, beliau juga terkenal di hebat bertarung di medang laga. Bahkan kemampuan beliau lebih di atas rata-rata orang-orang pada umumnya. Kehebatan beliau terlihat jelas antara lain saat bertempur melawan pasukan Tartar. Para prajurit juga telah menyaksikan sesuatu yang menakjubkan dari kekuatan beliau di medan tempur. Beliau punya kekuatan dalam ucapan dan tulisan tulisannya. Dalam sehari beliau mampu menulis sejumlah tulisan yang oleh orang lain dilakukan selama satu pekan atau lebih. Ketika beliau ditanyakan tentang rahasianya, beliau menjawab bahwa kekuatan itu lahir dari kebiasaan berzikir yang beliau lakukan dengan rutin. Demikian pula dengan Imam Abdullah bin Mubarak yang hebat berduel dan ahli di segala bidang. Beliau adalah saudagar yang besar, pendekar yang jago berperang. *** Diantara…
PERLOMBAAN PALING MENANTANG
Satu ketika Rasulullah bersama para sahabatnya, lalu beliau berkata kepada para sahabat, “Sesungguhnya di antara ummatku ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab,” sahabat Ukasyah bin Mihsan langsung berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, Ud’ullah an akuna minhum” doakan ya Rasulullah semoga aku menjadi bagian dari mereka. Kata Rasulullah “anta minhum” engkau bagian dari mereka. Artinya, satu-satunya sahabat yang mendapatkan jaminan surga tanpa hisab, Ukasyah. Berdiri sahabat yang lain, “Ya Rasulullah, saya juga,” kata Rasulullah, “sabaqaka Ukasyah” engkau sudah didahului Ukasyah. “Ruuhut Tanafaus” Jiwa untuk saling berlomba, ini sangat kuat di hati para sahabat. Saat perang Tabuk misalnya, Rasulullah menyuruh untuk mengumpulkan harta yang mereka miliki untuk membiayai angkatan perang yang lagi kekurangan saat itu. Lalu Umar bin Khattab saat itu di hatinya sempat terbetik, “inilah saatnya aku akan mendahului Abu Bakar as Shiddiq.” Lalu Umar pun datang dengan setengah hartanya. Setelah itu ternyata, Abu Bakar datang…
BELAJAR DARI UMAR BIN ABDUL AZIZ
Ketika itu ada seorang anak muda yang menjadi idola seluruh anak muda yang ada di kota Kuffah, baik laki-laki maupun perempuan, namanya, Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz ini terkenal di seantero penjuru negeri pada saat itu. Wajahnya yang tampan, fisiknya yang gagah, ilmunya yang luas, juga menjadi keturunan bangsawan dan berada di lingkungan kekhalifahan Bani Umayyah. Setiap laki-laki ingin agar bisa seperti Umar bin Abdul Aziz, sementara setiap wanita berharap dia akan menjadi istri dari Umar bin Abdul Aziz ini. Lalu akhirnya, pemuda yang gagah, hebat, takwa, cerdas, pandai, kaya raya ini, juga menikah dengan wanita yang teragung pada masanya, namanya Fathimah binti Abdul Malik. Wanita ini putri dari khalifah, cucu dari khalifah, dan empat orang saudaranya juga adalah khalifah. Lalu mereka pun menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan luar biasa. Saking tersohornya Umar bin Abdul Aziz bahkan gaya jalannya itu menjadi mode tersendiri di kota Kuffah.…
Belajar dari Orang-orang Saleh
Suatu ketika bunda Aisyah menyembeli kambing. Kemudian beliau menyedekahkan semua daging kambing itu dan menyisahkan paha kambing untuk Rasulullah Saw sebab itu bagian yang paling beliau sukai. Ketika Rasulullah Saw datang, Aisyah berkata “dzahaba kulluha illa katifaha” telah habis semuanya kecuali paha kambing. Kata Rasulullah apa? “baqiya kulluha illa katifaha” semuanya masih ada kecuali paha kambing. Artinya apa? Bunda Aisyah melihat dengan pandangan dunia, karena memang semuanya sudah tidak ada sebab sudah disedekahkan dan yang tersisa tinggal paha kambing. Tetapi, Rasulullah memandang dengan orientasi akhirat, semuanya masih ada, sebab apa yang kita sedekahkan itu semuanya akan tetap ada bersama kita di hari akhir, sedangkan apa yang kita makan pada akhirnya akan habis. Rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana melihat sesuatu dengan pandangan akhirat. Suatu ketika Imam Hasan al Basri diberikan segelas air minum yang dingin. Begitu Imam Hasan memegang gelas itu, beliau langsung pingsan. Ketika dia bangun orang-orang bertanya, apa yang…
MEWARISKAN KEMULIAAN
Imam Muqatil bin Sulaiman pernah bercerita, bahwa saat menjelang ajalnya, Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan sebelas orang anaknya. Beliau memberikan nasihat kepada mereka, dan saat itu beliau meninggal dunia, dengan tidak meninggalkan warisan kecuali sembilan dinar. Jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran seorang khalifah. Beliau beralasan, kalau anaknya baik, maka yang akan mengurusnya Allah Swt, “wa huwa yatawallassalihin” Allah yang akan mengurus orang-orang saleh. Tapi kalau mereka jahat, saya tidak mau ikut-ikutan membantu kejahatan mereka. Sementara itu, khalifah Hisyam bin Abdul Malik juga memiliki sebelas orang anak. Ketika ia meninggal dunia, dia meninggalkan warisan untuk setiap satu orang anaknya, 1 juta dinar. Imam Muqatil bin Sulaiman kemudian bercerita, “Demi Allah, saya pernah menyaksikan saat dimana anak-anaknya khalifah Umar bin Abdul Aziz menyumbang untuk perang, untuk jihad, dengan memberikan kuda dan perlengkapan-perlengkapan jihad dst. Sementara di hari yang sama saya menyaksikan anaknya Hisyam bin Abdul Malik meminta-minta di pasar. Artinya apa,…
Tangisan Anak Kecil Ketika Shalat
Selain bersuka-cita menyambut kedatangan Ramadan, orang-orang bersemangat untuk meramaikan masjid. Baik dari kalangan tua, muda, bahkan anak-anak. Apalagi, di Ramadan kali ini berbeda dengan Ramadan tahun kemarin di mana masjid-masjid banyak yang tidak terisi dikarenakan wabah pandemi Covid-19 yang tengah berada di puncak-puncaknya. Saat ini, meskipun pandemi belum juga berakhir, tetapi dengan penegakan protokol kesehatan yang memadai, masjid kembali diramaikan. Perihal masjid dan shalat di dalamnya, terdapat kisah mengharukan yang pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw. Suatu ketika, saat shalat Isya, Rasulullah Saw menjadi imam. Bagi beliau, shalat tidak hanya sebagai sebuah kewajiban, tetapi juga merupakan penyejuk jiwa. Di situlah saatnya ia bertemu dan merasa lebih dekat dengan Rabbnya. Tiba-tiba terdengarlah suara tangisan seorang anak kecil. Apa yang dilakukan oleh beliau Saw? “Sungguh, ketika telah masuk dalam shalat, aku ingin memanjangkannya,” ujar beliau Saw menerangkan kejadian malam itu. “Namun, karena mendengar tangisan anak kecil, maka aku pun mempercepat shalat. Sebab,…
Kebersamaan Yang Tak Lama
Nasehat Ust Mohammad Fauzil Adhim ini terasa benar-benar menyentuh di hati saya: Kebersamaan yang Tak Lama Ayah Bunda… Sungguh anak-anak kita tak selamanya kecil. Pada saatnya mereka akan tumbuh dewasa, mandiri, dan berkeluarga. Kalau mereka sudah menikah, tak ada lagi kesempatan bagi kita untuk meniupkan balon, bermain petak umpet, membacakan buku cerita, atau mewarnai bersama. Betapapun inginnya kita, tidak mungkin lagi kita menyuapi mereka seraya bercanda dan memuji gambar bikinannya. Anak-anak kita tak selamanya kecil… Anak-anak kita yang kemarin merengek minta perhatian kita itu, sekarang mungkin sudah sibuk memenuhi jadwal kegiatannya yang sangat padat. Anak-anak yang kemarin menahan tangisnya karena kita tak kunjung mau mendampingi mereka untuk menuturkan cerita, hari ini mungkin kita yang harus belajar menahan diri karena sangat ingin mendengar cerita tentang mereka dari lisan mereka sendiri. Sungguh, kehidupan kita dan anak-anak seperti pusaran nasib yang sedang dipergilirkan. Saat anak kita lahir, mereka sepenuhnya bergantung kepada kita. Mereka…
Otak Anak Kita Yang Luar Biasa
Lebah adalah salah satu makhluk Allah yang hebat dan luar biasa. Ilham dari Allah yang Dia berikan kepada lebah membuatnya mampu melakukan hal-hal yang luar biasa. Sama seperti kita, lebah juga memiliki otak untuk mengolah informasi yang masuk. Otak adalah kita adalah salah satu ciptaan yang luar biasa, dan menjadi mesin kehidupan yang bekerja dengan mengagumkan. Secara umum, semua serangga, ikan dan hewan, memiliki jenis sel otak yang persis sama dengan yang kita miliki. fungsi, struktur, dan kekuatan sel otak semuanya serupa. Hanya saja binatang ini memiliki jumlah sel otak yang lebih sedikit dan memiliki reaksi kimia tubuh yang sedikit berbeda. Tahukah Anda sahabatku, untuk melakukan hal-hal yang hebat itu, secara fisik berapakah sel otak yang dimiliki oleh lebah? Ternyata lebah memiliki kurang dari satu juta sel otak..! Otak Anak Kita Yang Ajaib Asian Muslim children respect in Islam hijab are reading al Quran at a mosque in an Islamic…
Tilawah Dengan Tajwid
Menghafal Al Quran itu penting. Tapi membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar lebih penting daripada menghafal Al-Qur’an. Sebab tanpa tajwid yang benar, maka akan seorang pembaca Al-Qur’an akan terjatuh pada banyak kesalahan makna dan arti. Perintah untuk membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar ditegaskan Allah dalam Surah Al-Muzammil,وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا“dan bacalah Al Quran itu dengan tartil.” (Al-Muzzammil: 4) Sahabat Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa arti tartil dalam ayat ini adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf (berhenti). Ibnu Al-Jazari menyatakan :Membaca Al-Qur’an dengan tajwid itu hukumnya wajib, siapa yang tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa. Karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Al-Qur’an, dan dengan demikian pula Al-Qur’an sampai kepada kita” Untuk belajar tajwid perlu kesungguhan. Di zaman ini banyak kemudahan demi kemudahan yang bisa kita dapatkan, termasuk dalam belajar tajwid. Banyak buku yang sudah diterbitkan, banyak program yang mudah diakses, flash dan video tajwid, muhadharah para ulama, bimbingan tajwid via…
Panggilan Amal
Khalifah Umar telah memberikan teladan yang terbaik untuk kita semua. Salah satu sifat beliau adalah waqqafan ‘inda huduudillaah, selalu memperhatikan aturan-aturan Allah. Beliau selalu berusaha untuk menyelaraskan gerak-gerik beliau sehari-hari dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Putra beliau, Abdullah bin Umar adalah sahabat yang sangat cerdas dan punya pemahaman yang mendalam. Tapi untuk menghafal satu Surah Al-Baqarah beliau memerlukan waktu delapan tahun. Sebab beliau berusaha mengamalkan setiap ayat yang beliau hafal. Begitulah kondisi para sahabat terdahulu. Saya berlindung kepada Allah dari menjadi orang-orang-orang yang menyia-nyiakan Al-Qur’an. Kita bermohon kepada Allah, semoga hati ini selalu diberikan kekuatan untuk menerima petunjuk Al-Qur’an dan kemampuan untuk melaksanakannya. Mengamalkan ayat Al-Qur’an adalah diantara hal yang paling utama dalam mengokohkan hafalan. Apabila seseorang mengamalkan ayat yang ia hafal, maka hafalan itu akan semakin kuat menancap. Para ulama telah memberikan nasehat yang berharga untuk kita semua. Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, “Ilmu itu memanggil kepada amal. Apabila dia menyambutnya, maka…
Melawan Godaan
Saya jadi teringat kisah seorang kawan di Mesir. Kawan ini yang punya tekad yang kuat melawan godaan dalam belajar Al-Qur’an. Rumah kawan kita ini berada di tingkat paling atas di flatnya. Untuk turun dia harus melintasi sekitar 100 anak tangga tanpa lif, baru bisa sampai ke bawah. Dari situ ia masih harus berjalan jauh ke depan dan menyeberang jalan menuju ke halte terdekat. Di halte itu ia menunggu dan sangat menanti datangnya mobil 80 coret, 65 atau 353 yang bisa membawanya ke Darrasah. Suasana sekitar masih gelap sebab shalat shubuh baru usai dilaksanakan. Dingin masih masuk menusuk kulit, menembus jaket dan baju berlapis-lapis yang membungkus seluruh tubuh. Kalau hanya mengikuti keinginan, di suasana pagi yang dingin seperti ini, enaknya adalah melanjutkan petualangan di kasur pembaringan. Udara yang dingin sangat mendukung untuk menikmati kesenyapan di balik selimut yang tebal dan tempat tidur yang empuk. Atau bagi yang sudah bangun dan melaksanakan…