Menikmati Bermain Dengan Anak – Kajian Fiqh Pendidikan Anak

Poin Pembahasan:
• Hajat Anak Untuk Bermain
• Pelajaran Dari Kisah Abu Umair
• Kisah Rasul Bermain Dengan Anak-Anak

A. Hajat Anak Untuk Bermain

Bermain adalah kebutuhan alami bagi anak-anak. Ini merupakan cara bagi mereka untuk mengeksplorasi dunia, mengembangkan keterampilan motorik dan sosial, serta mengekspresikan diri.

Melalui bermain, anak-anak tidak hanya mengembangkan kekuatan fisik dan keterampilan motorik, tetapi juga keterampilan kognitif dan emosional. Bermain membantu dalam pembelajaran melalui pengalaman langsung dan interaksi sosial.

Bermain memberikan keseimbangan dalam kehidupan anak-anak, memberikan mereka waktu untuk bersantai dan menikmati masa kecil mereka, yang sangat penting untuk kesejahteraan psikologis mereka.

Mungkin bagi orang dewasa, ada hal hal sepele yang kadang tidak perlu diperhatikan, seperti bermain. Tapi bagi anak-anak, bermain adalah hal yang sangat penting, bahkan segalanya untuk mereka. Kemampuan kita memahami hal ini membuat hati kita lebih lapang, dalam memberi kesempatan kepada anak untuk menikmati dunianya.

Hanya saja semua harus tetap terkontrol tentang waktunya, tempatnya, dan juga jenis permainannya.

B. Pelajaran Dari Kisah Abu Umair

Kisah Abu Umair, yang terkenal dengan burung kecilnya yang bernama Nughair, menunjukkan bagaimana Rasulullah ﷺ memperhatikan dan berempati terhadap perasaan anak-anak. Rasul sering kali bermain dan bercanda dengan Abu Umair tentang burung kecilnya, menunjukkan sisi kelembutan dan kasih sayang beliau.

Dari kisah ini, kita belajar pentingnya memberikan perhatian positif dan bermain dengan anak-anak. Ini membantu membangun ikatan emosional yang kuat antara orang dewasa dan anak-anak, serta memberikan rasa aman dan dicintai kepada mereka.

Rasulullah ﷺ menghargai kepentingan dan kebahagiaan anak-anak. Dengan memperhatikan dan ikut serta dalam permainan mereka, Rasul menunjukkan bahwa setiap aspek kehidupan anak-anak, termasuk permainan, adalah penting dan harus dihargai.

C. Kisah Rasul Bermain Dengan Anak-Anak

Banyak riwayat yang menceritakan bagaimana Rasulullah ﷺ bermain dengan anak-anak, seperti menggendong cucunya, Hasan dan Husain, di punggungnya, atau membiarkan mereka menaiki beliau saat beliau sujud dalam shalat. Ini menunjukkan bagaimana Rasulullah menunjukkan kasih sayang dan kehangatan kepada anak-anak.

Rasulullah ﷺ sering kali terlibat dalam permainan anak-anak untuk membuat mereka bahagia. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan anak-anak adalah sesuatu yang dihargai dan dianggap penting.

Rasulullah ﷺ sering menggendong cucu-cucunya, Hasan dan Husain, di punggungnya. Rasulullah sering kali membiarkan cucu-cucunya menaiki punggung beliau saat beliau sedang sujud dalam shalat.

Ada Hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah ﷺ sedang sujud, lalu datanglah Hasan dan Husain naik ke punggung beliau. Beliau tetap sujud hingga anak-anak tersebut turun. Setelah itu, beliau bangun dari sujud.

Kebutuhan bermain anak-anak adalah bagian dari perkembangan mereka yang sehat. Dengan meneladani sikap Rasulullah ﷺ dalam berinteraksi dengan anak-anak, kita dapat membangun hubungan yang penuh kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap kebahagiaan serta kesejahteraan mereka.

==================
(Kajian Kitab Fiqh Tarbiyatil Abna rutin setiap Kamis Malam pkl. 20.00-21.00, kerja sama dan sinergi dari RQ At Tibyan YJTM, Yayasan Darul Maqamil Amin Imogiri-Yogyakarta, PPTQ Jundi Al Muthi Boyolali, JSIT Klaten, dan Formaqin)
Saksikan selengkapnya di Channel RQ At Tibyan :
https://www.youtube.com/watch?v=TSnEF5suOS8

Leave A Reply

Navigate