REZEKI YANG MENGUCUR DERAS

Ini janji rasul. Siapa yang membiasakan diri mengucapkan istighfar maka Allah akan memberikan dalam setiap kesusahan hati ada kebahagiaan, dalam setiap kesempitan ada jalan keluar, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Suatu hari ada yang pernah mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang rezekinyan yang rasanya tidak lancar. Sang Imam memberi nasehat untuk banyak beristighfar, seperti yang Allah isyarakatkan dalam dalam Al-Quran dkhususnya di Surah Hud dan Nuh. Allah menyatakan:

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh 10-12)

Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa ada seorang sahabat pernah datang kepada Rasulullah Saw. mengadukan kefakirannya. Rasulullah pun menganjurkan sahabat itu untuk bertasbih dan beristighfar ketika waktu sahur sebelum tiba fajar. Sahabat itu melaksanakan petunjuk Rasulullah tersebut.

Tidak lama setelah itu, sahabat ini datang kembali kepada Rasulullah untuk mengadu. Namun pengaduannya berbeda dari yang sebelumnya. Ia mengadu karena rezekinya yang melimpah sampai-sampai rumahnya tidak muat dengan banyaknya rezeki yang ia terima.

***

Sesungguhnya tembok penghalangan rezeki itu bernama dosa. Dosa itulah yang membuat rezeki tak kunjung mendekat. Ketika kita mau menghancurkan tembok itu, maka rezeki akan mengalir dengan deras.

Mungkin kita pernah mendengar atau menyaksikan langsung tentang hal ini. Betapa istighfar itu telah memberikan pengaruh yang sangat hebat.

Saya kenal dengan seorang teman yang dari prestasi dia tidak terlalu menonjol. Bahkan ia merasa kesulitan membaca tulisan arab dan memahami bahasa arab yang menjadi bahasa utama di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Begitu pula dari segi finansial ia bukan dari keturunan orang yang berada. Bahkan keluarga termasuk dalam daftar keluarga miskin di kampungnya. Kawan-kawan seangkatannya benar-benar mengetahui hal ini.

Namun perjalanan hidupnya sangat menakjubkan. Hidupnya kelihatannya selalu mendapatkan kemudahan. Jalan yang ia lalui begitu landai dan bebas hambatan. Dari sekian yang mendaftar beasiswa ke Al-Azhar Kairo, saja yang lulus. Ketika ia mendapatkan beasiswa dari Universitas Islam Madinah, ia pindah kuliah Madinah. Dari sekian banyak yang mendaftar, ia termasuk dari sedikit orang yang lulus.

Dari sini ia bisa lebih sering berumrah, berhaji dan kembali ke tanah air setiap tahun.

Sejak di Mesir, sampai ia pindah ke Madinah dan menyelesaikan kuliahnya disana, ia tidak pernah dikirimi oleh orang tuanya. Sebagai gantinya, ialah yang mengirimi uang untuk orang tua dan keluarganya secara rutin. Selain kuliah, ia bisa ikut bekerja di travel haji-umrah dan membantu jamaah. Kuliahnya mulus, belajarnya lancar, dan teman-temannya banyak.

Selain sifat berani dan kerja keras ternyata ia punya satu amalan berbeda. Yaitu ia termasuk orang yang senang beristighfar setiap hari. Inilah nampaknya membuat hidupnya lebih mudah.

***

Hal yang sama terjadi dengan seorang sahabat kita yang lain. Sebagai mahasiswa, sejak lama ia ingin menikah. Namun jodohnya tak kunjung tiba. Ia pernah meminta tolong ke ustadznya dan orang-orang terdekatnya untuk mencarikannya jodoh yang sepadan. Lama ia menanti, tapi harapan tinggallah harapan. Hampir saja berputus asa di mengingat usianya yang sudah senja.

Di ujung pegharapannya ia sempat membaca hadits bahwa istighfar dapat menjadi penyebab terbukanya pintu-pintu rezeki. Ia pun memutuskan untuk lebih banyak beristighfar. Kapan ada waktu luang ia terus beristighfar; berharap semoga Allah mengampuni dosa dan mengabulkan harapannya. Tidak perlu waktu lama. Tiba-tiba ada yang datang melamarnya dan sifat-sifatnya persis seperti yang ia harapkan. Ia jalani pesta pernikahannya dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan bahagia. Ini benar sebab istighfar pengaruhnya memang dahsyat..

Saya sendiri dan banyak rekan-rekan kita yang lain sudah membuktikannya. Sekarang adalah giliran anda.
***

Oleh: Dr. H. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.HI

Leave A Reply

Navigate