hafalanquran

15 Posts Back Home

Bagaimanakah keadaan orang yang membaca Alquran dan berniat untuk menghafalnya, tetapi meninggal sebelum dia mampu menyelesaikannya?

Belajar Al Qur’an di Alam Kubur Berikut ini adalah Hadits tentang proses tahfiz yang terus berlangsung di alam kubur seperti yang disampaikan Syekh Ishom dalam ceramah beliau: ومن قرأ القرآن ونوى حفظه ثم مات قبل ذلك ورد في شأنه حديث متكلم في سنده، وهو ما جاء في الترغيب في فضائل الأعمال وثواب ذلك لابن شاهين: من قرأ القرآن ثم مات قبل أن يستظهره، أتاه ملك فعلمه في قبره فيلقى الله وقد استظهره. وفي الحبائك في أخبار الملائك للسيوطي: وأخرج أبو الحسين بن بشران في الجزء الأول من فوائده وابن النجار في تاريخه عن أبي سعيد الخدري قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قرأ القرآن ثم مات قبل أن يستظهره أتاه ملك فعلمه في قبره فلقى الله تعالى وقد استظهره. Bagaimanakah keadaan orang yang membaca Alquran dan berniat untuk menghafalnya, tetapi meninggal sebelum dia mampu menyelesaikannya? Dalam kitab At-Targhib fi Fadhâ’ilil A’mâl wa Tsawabi Dzâlika karya Ibnu Syâhin…

REZEKI YANG MENGUCUR DERAS

Ini janji rasul. Siapa yang membiasakan diri mengucapkan istighfar maka Allah akan memberikan dalam setiap kesusahan hati ada kebahagiaan, dalam setiap kesempitan ada jalan keluar, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Suatu hari ada yang pernah mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang rezekinyan yang rasanya tidak lancar. Sang Imam memberi nasehat untuk banyak beristighfar, seperti yang Allah isyarakatkan dalam dalam Al-Quran dkhususnya di Surah Hud dan Nuh. Allah menyatakan: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh 10-12) Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa ada seorang sahabat pernah datang kepada Rasulullah Saw. mengadukan kefakirannya. Rasulullah pun menganjurkan sahabat itu untuk bertasbih dan beristighfar ketika waktu sahur sebelum tiba fajar. Sahabat itu melaksanakan petunjuk Rasulullah…

MEMUTUS RANTAI SENGSARA

Dosa itu membuat sengsara. Parahnya ia bisa beranak-pinak. Dosa yang dilakukan saat ini adalah akibat dari dosa sebelumnya dan ia dapat melahirkan dosa-dosa selanjutnya. Seorang ulama salaf berkata bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku. Sekali menuruti nafsu maka selanjutnya ia akan minta tambah dan ingin kembali mengulanginya. Kadang penyesalan dan kerinduan berjalan beriringan, namun kerinduan itu bisa mengalahkan penyesalan sehingga dosa yang sama pun dilakukan di waktu yang berbeda. Maka Rasulullah pun memerintahkan untuk selalu memperbaharui taubat dan istighfar setiap hari, untuk memutus rangkaian dosa bisa sebelumnya pernah dilakukan. Istighfar itu intinya meminta Allah menutup aib akibat dosa ini, sementara taubat intinya permintaan agar Allah mengembalikan diri ini kepada kefitrahannnya. Dalam kenyataannya, dosa…

DALAM KELAMNYA DOSA

Pengaruh buruk itu, kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, antara lain dapat menghalangi turunnya rezeki, menjauhkan pelakunya dengan orang baik, menyulitkan urusan, melemahkan hati, memperpendek umur, merusak akal, hilangnya rasa malu, berkurangnya nikmat, dan mendatangkan azab. Pengaruh maksiat ini akan langsung terlihat begitu seseorang melakukan dosa. Imam Sufyan At-Tsauri menyatakan bahwa beliau pernah terhalang melakukan shalat malam karena dosa yang beliau lakukan. Dosa akan memberi dampak buruk bagi kehidupan. Ketika suatu hari anak kita rewel, istri di rumah marah-marah, sikap teman-teman kerja tidak menyenangkan, rezeki sempit, sulit memahami pelajaran, semua pintu peluang tertutup, hati susah, pikiran pun runyam, maka berhentilah sejenak. Bisa jadi ini semua terjadi karena dosa yang dilakukan sebelumnya. Rasulullah menyatakan bahwa pengaruh dosa akan kehidupan seseorang sampai-sampai pada hewan tunggangannya. Hewannya itu akan bereaksi tidak sebagaimana biasa ketika sebelumnya sang pemiliknya berbuat dosa. Maka pada masalah rezeki yang sempit, hubungan dengan masyarakat yang rumit, roda kerja usaha yang terseok-seok,…

ZIKIR MALAIKAT PEMIKUL ARASY

Hauqalah ini bukan hanya dzikir manusia, tapi juga dzikir para malaikat pemikul Arsy Allah. Ibnu Taimiyyah pernah menyampaikan sebuah atsar bahwasanya para malaikat ketika diperintahkan untuk memikul arsy Allah mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, bagaimana kami dapat memikul arsymu, sementara padanya terdapat keagungan dan kemuliaan-Mu?” Allah berfirman, “Ucapkanlah hauqalah” Ketika mereka mengucapkan kalimat ini, mereka pun mampu memikul arsy Allah. Setiap kali menghadapi permasalahan, saya selalu mengucapkan kalimat penyerahan diri kepada Allah ini. La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim. Dengan keyakinan dalam hati bahwa semua sudah diatur oleh Allah, dan bahwasanya Allah yang memberikan jalan keluar atas setiap permasalahan, kalimat ini langsung berefek memberikan ketenangan. Di sisi lain, ia pun memberikan ketetapan hati dan kekuatan tekad untuk terus melangkah. Saya sudah pernah membuktikan keampuhan kalimat ini saat hendak menikah dulu. Bila harus menunggu kaya, menunggu mapan, dan menunggu banyak duit dulu baru menikah, maka saya tidak akan pernah…

SUMBER KEKUATAN HATI DAN FISIK

Ucapan La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim ini juga bisa menjadi sumber kekuatan, baik kekuatan hati maupun kekuatan fisik. Ketika kita sudah menyerahkan diri kepada Allah, seraya menyandarkan segala kepada kekuatan Allah yang tak terbatas, maka segalanya akan menjadi hebat. Sebab tak ada yang tak mungkin bagi Allah Swt. Ia pun sudah berjanji akan membantu dan menjamin keperluan seseorang yang telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Allah sayang dan cinta kepada orang-orang yang bertawakkal dan mengembalikan kekuatan kepada Allah. Hubaib bin Salamah adalah seoarang yang terkenal gagah perkasa di medan perang. Ia mampu berperang dengan kekuatan dahsyat, mengalahkan banyak musuh, dan meruntuhkan benteng-benteng pertahanan. Ternyata rahasia di balik kekuatan itu adalah kebiasaannya mengucapkan hauqalah. Suatu hari, pasukan kaum muslimin pernah menyerang benteng pasukan romawi yang terkenal sangat kuat itu. Pasukan kaum muslimin terdesak. Mereka tidak kuat menahan gempuran pasukan Romawi. Di tengah perang yang berkecamuk, bergemuruhlah ucapan hauqalah ini.…

OBAT KERESAHAN HATI

Menjalani rutinitas hidup setiap hari, berinteraksi dengan banyak orang, menghadapi berbagai tugas dan pekerjaan, ada saja hal-hal yang membuat hati kita menjadi susah, resah, dan gelisah. Kadang kala kesusahan hati itu timbul tanpa sebab. Tiba-tiba hati kita merasa tidak tenang. Ketidaktenangan hati tanpa sebab itulah yang dikenal dengan Al-Hamm. Kalau hati susah karena sebuah masalah, maka langkah yang bisa kita ambil adalah dengan memikirkan cara menyelesaikan permasalahan tersebut dan berusaha menyelesaikannya. Namun bila kesusahan hati itu hinggap tanpa kita tau apa sebabnya, maka hal itu membingungkan. Kita tidak konsen lagi dengan pekerjaan, tidak bisa menikmati lagi apa yang sedang kita lakukan. Terkait hal ini, Rasulullah Saw. pernah menyatakan: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ , دَوَاءٌ مِنْ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ دَاءً , أَيْسَرُهَا الْهَمُّ. “La haula wala quwwata illa billah adaah obat dari 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kesusahan hati.” (HR. Baihaqi dan Ath-Thbarani). *** Oleh: Dr. H. Umarulfaruq Abubakar,…

DAHSYATNYA LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL AZHIM

“La haula wala quwwata illa billah adaah obat dari 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kesusahan hati.” (HR. Baihaqi dan Ath-Thbarani). Pembaca yang budiman… Berikut ada kisah nyata dan menarik tentang kedahsyatan hauqalah ini. Hati Malik Al-Asyja’i dan istrinya dirundung kesedihan. Bagaimana tidak, putra mereka yang tersayang, Auf bin Malik Al-Asyja’i, sudah beberapa hari tidak kembali ke rumah karena diculik oleh musuh. Suasana duka meliputi keadaan keluarga itu. Berharap mendapatkan solusi yang terbaik, Malik menemui Rasulullah Saw. untuk mengadukan permasalahan yang ia hadapi beserta kesedihan yang menmpa mereka. Pada saat itu Rasulullah Saw. hanya meminta Malik dan istrinya untuk bersabar sambil terus memperbanyak mengucapkan kalimat La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim. Sementara itu di tempat musuh, Auf diikat dengan rantai dari besi yang sangat kuat. Sudah berulang kali Auf mencoba menggerakkan rantai besi itu, tapi sungguh sangat kokoh sehingga harapan untuk melepaskan diri sangat kecil. Namun pada hari…

JANGAN BERSEDIH, DIA LEBIH AGUNG

Sahabat… Apakah Anda bersedih dengan perlakuan dari orang lain kepada Anda? Apakah Anda merasa terhina dengan sebuah perbuatan kasar? Apakah Anda merasa kecewa karena ternyata air susu yang Anda berikan dibalas dengan air tuba, kebaikan Anda dibalas dengan keburukan yang menyakitkan? Tidak perlu bersedih, Saudaraku. Sungguh Allah yang Maha Kuasa. Pemilik langit dan bumi, pengatur alam semesta dan jagat raya yang sangat luas ini, masih saja didurhakai oleh manusia, bahkan oleh diri kita sendiri. Ia yang memberikan nikmat dan karunia yang sangat banyak dan tak berbilang. Seluruh waktu kita gunakan untuk menghitung nikmat ini pasti tidak akan pernah mampu menghitungnya. Secanggih apa pun perkembangan ilmu akuntansi dan perhitungan matematika, nikmat Allah dalam satu hari saja tetap tak akan terhitung. “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha…

PEDE OVERDOSIS VS MINDER

Pembaca yang Budiman… Saya ingin sedikit bercerita lagi,semoga kelak kita bisa melihat hikmah yang besar di balik cerita ini. Kurang dari dua minggu setelah fathumakkah, Bani Hawazin dan Bani Tsaqif sudah mengumpulkan orang-orangnya untuk mememerangi kaum muslimin. Rasa permusuhan di hati mereka belum juga hilang. Kaum muslimin terpaksa bersiap-siap juga untuk menghadapi perang yang sudah berada di depan mata. Pasukan muslimin mencapai 12.000 prajurit siap tempur. Melihat jumlah pasukan yang sedemikian banyak, timbullah perasaan hebat dan kuat di kalangan sebagian anggota pasukan yang baru saja masuk islam. Sampai-sampai ada yang mengatakan:”Hari ini kita pasti tak kan terkalahkan”. Sandaran mereka adalah segenap kekuatan yang mereka miliki dan kelengkapan persenjataan yang mereka punya. Namun tahukah Anda apa yang terjadi? Sungguh peristiwa hari itu sungguh di luar dugaan. Kaum muslimin mendapat gempuran hebat dari pasukan militer musuh. Mereka kocar-kacir. Pasukan menjadi kacau. Banyak yang berlari tak beraturan untuk menyelamatkan selembar nyawanya yang masih…

UNGKAPAN KEAGUNGAN YANG KEPADA SANG PENCIPTA

Allahu Akbar…! Inilah kalimat yang Allah pilih untuk diucapkan saat menghadap kepada-Nya dalam shalat lima waktu. Inilah kalimat yang mengandung makna pengagungan dan cinta kepada Allah. Di dalamnya terdapat pengagungan sebab menegaskan makna kebesaran Allah Swt. dibanding apa pun juga. Ada makna cinta sebab Zat yang Mahabesar itu memberikan nikmat yang luar biasa dalam setiap waktu dan keadaan. Menghayati makna takbir ini akan melahirkan kekhusyu’an dalam shalat. Ibnul Qayyim pernah menyatakan bahwa makna khusyu’ adalah perpaduan antara ta’zhim (pengagungan) dan mahabbah (cinta kasih), kehinaan dan kerendahan. Ibnu Rajab juga mengatakan bahwa khusyu’ yang terjadi di dalam hati adalah pancaran dari ma’rifat Allah Swt. dan ma’rifat akan keagungan, kehormatan, dan kesempurnaanNya. Allah Akbar..! Inilah kalimat ta’zhim yang menumbuhkan kekhusyu’an kepada Allah, bahkan ia adalah sendi utama dari sendi-sendi khusyu’. Rasa ta’zhim ini pengaruhnya dalam hati akan nampak dengan adanya rasa takut dan kekhawatiran pada anggota badan akan tampak dengan sikap tenang,…

PANGGILAN CINTA DARI ILAHI

Allahu Akbar Allahu Akbar…. Asyhadu An La Ilaha illallah Asyhadu An La Ilaha illallah Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah Hayya ‘Alashhalah Hayya ‘Alashhalah Hayya ‘Alal Falah Hayya ‘Alal Falah Allahu Akbar Allahu Akbar La Ilaha illallah Suara itu membelah kesunyian dan menggema dari berbagai penjuru. Bersahut-sahutan dari satu ke mesjid ke mesjid yang lain. Alunan merdu lantunan azan menjadi pertanda waktu shalat telah tiba. Itulah saatnya seorang hamba mengistirahatkan dirinya dari kepenatan duniawi, hiruk pikuk pekerjaan yang tidak berujung, dan kesibukan-kesibukan lain yang menuntut banyak tenaga, waktu dan pikiran. Panggilan itu bukan panggilan biasa. Itu adalah undangan dari Allah Swt, Sang Pemilik alam semesta. Susunan kalimatnya mengandung makna yang sangat mendalam dan seharusnya mengingatkan seseorang tentang prinsip kehidupannya. Panggilan itu bukan sekedar untaian kata yang dikuamndangkan dari mesjid-mesjid tanpa makna arti. Mungkin karena terlalu sering mendengar, maka setiap kali suara azan itu terdengar ucapan yang terdengar adalah “Oh sudah…

AKHIR HIDUP YANG BAHAGIA

Kalau diberi kesempatan untuk menentukan usia, Anda mau hidup sampai usia berapa? 60 tahun? 70 tahun? 85 tahun? 100 tahun? 120 tahun? Berapapun….. Setelah mencapai usia itu lalu apa lagi? Ujung-ujungnya hidup tetap akan berakhir. Kematian menanti setiap insan. Sebuah kepastian yang tak dapat dipungkiri. Gerbang akhir kehidupan itu akan terus terbuka dan semua orang pasti akan memasukinya. Lihatlah anggota keluarga kita yang ada saat ini? Diantara mereka siapakah yang setahun yang lalu, beberapa bulan yang lalu atau beberapa hari yang lalu masih bersama kita, namun kini telah tiada. Entah itu ayah, ibu, anak, suami, istri, ataupun sanak saudara. Masih terbayang senyum manis mereka saat bercengkrama, obrolan akrab penuh canda, melakukan sesuatu bersama dalam suasana penuh kekeluargaan. Tapi kini dimanakah mereka? Hanya kenangan yang tersisa. Batu pusara menjadi saksi bahwa mereka pernah menjadi penduduk dunia. Kita pun akan seperti itu. Kematian bukan hanya milik orang lain. Suatu ketika ia akan…

Kata-kata Cinta dan Ketundukan

Setelah kita menyadari betapa hebat dan luar biasanya Rabb kita, Allah Swt. semestinya dari sini muncullah rasa cinta dan ketundukan. Sesungguhnya inilah kalimat cinta. Melalui Lailaaha illallah kita mengikrarkan bahwa tidak ada sesembahan selain Allah. Hanya kepada-Nya kita menyembah dan hanya kepada memohon pertolongan. Hanya kepadanya kita menautkan hati, melabuhkan cinta sekaligus mengharapkan cinta-Nya. Bagaimana kita tidak cinta Zat yang memberikan karunia kepada kita dengan melimpah, memberikan fasilitas penglihatan, pendengaran, anggota tubuh lengkap, yang bekerja dalam sebuah sistem yang sangat rumit. Bagaimana kita tidak cinta kepada Zat yang memberi kita uang, memberikan kita peluang, membuka pintu-pintu rezeki, memudahkan kita mencapai prestasi, menyediakan kesempatan untuk berbisnis, menjadikan keluarga kita harmonis, membantu kita di kala duka, menyelamatkan kita dari petaka. Dia yang selalu memberi dan membersamai, Dia pula yang selalu kita durhakai. Terang-terangan melanggar perintahNya, padahal saat itu kita tau Dia melihat kita. Kesadaran diri terhempas, oleh dorongan nafsu yang menghantam keras.…

KEMERDEKAAN ITU MULAI DARI SINI

Jauh sebelum ada Magna Carta tahun 1215, sebelum Amerika mengumumkan Declaration of Independence tahun 1776, sebelum PBB mengumumkan Universal Declaration of Human Rights tahun 1948, Islam semenjak awal, semenjak tahun 600-an, telah mengumandangkan seruan kebebasan, kemerdekaan, dan keadilan bagi umat manusia. Ucapan La ilaaha illallah adalah deklarasi kemerdekaan seorang manusia, bebas dari segala belenggu nafsu, merdeka dari penindasan jiwa, dan kezaliman orang-orang yang lebih kuat. Semenjak tumbuhnya di Mekkah, Islam telah menentang penindasan masyarakat kuat terhadap masyarakat lemah. Jauh sebelum berbagai bangsa menyatakan tidak pada perbudakan, jauh sebelum perbudakan dihapuskan secara total dari muka bumi, Islam telah memberikan anjuran yang kuat untuk membebaskan para budak. Islam menginginkan agar tidak ada penghambaan seorang hamba kepada hamba yang lainnya. Yang ada hanyalah penghambaan kepada Pencipta dan Penguasa Seluruh Hamba, yaitu Allah Swt. Ketika perang Qadisiyah, Sa’ad bin Abi Waqqash memerintahkan Rabi’ bin Amir untuk menghadap Rustum, panglima perang Persia. Rustum bertanya kepada…

Navigate