Ini janji rasul. Siapa yang membiasakan diri mengucapkan istighfar maka Allah akan memberikan dalam setiap kesusahan hati ada kebahagiaan, dalam setiap kesempitan ada jalan keluar, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Suatu hari ada yang pernah mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang rezekinyan yang rasanya tidak lancar. Sang Imam memberi nasehat untuk banyak beristighfar, seperti yang Allah isyarakatkan dalam dalam Al-Quran dkhususnya di Surah Hud dan Nuh. Allah menyatakan: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh 10-12) Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa ada seorang sahabat pernah datang kepada Rasulullah Saw. mengadukan kefakirannya. Rasulullah pun menganjurkan sahabat itu untuk bertasbih dan beristighfar ketika waktu sahur sebelum tiba fajar. Sahabat itu melaksanakan petunjuk Rasulullah…
MEMUTUS RANTAI SENGSARA
Dosa itu membuat sengsara. Parahnya ia bisa beranak-pinak. Dosa yang dilakukan saat ini adalah akibat dari dosa sebelumnya dan ia dapat melahirkan dosa-dosa selanjutnya. Seorang ulama salaf berkata bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku. Sekali menuruti nafsu maka selanjutnya ia akan minta tambah dan ingin kembali mengulanginya. Kadang penyesalan dan kerinduan berjalan beriringan, namun kerinduan itu bisa mengalahkan penyesalan sehingga dosa yang sama pun dilakukan di waktu yang berbeda. Maka Rasulullah pun memerintahkan untuk selalu memperbaharui taubat dan istighfar setiap hari, untuk memutus rangkaian dosa bisa sebelumnya pernah dilakukan. Istighfar itu intinya meminta Allah menutup aib akibat dosa ini, sementara taubat intinya permintaan agar Allah mengembalikan diri ini kepada kefitrahannnya. Dalam kenyataannya, dosa…
DAHSYATNYA TAHMID
“Doa yang paling utama adalah Alhamdulillah” (HR. Ibnu Majah) AlKisah dulu ada seorang raja yang mempunyai hobi berburu. Setiap kali berburu ia selalu bersama bersama perdana menterinya. Sesuatu yang unik dari Perdana menteri raja ini, ia selalu mengucapkan Alhamdulillah kapan dan di mana saja. Suatu ketika tangan raja ini terluka. “Alhamdulillah” ucap perdana menteri ini. Sang raja marah, “Tanganku luka sampai berdarah seperti ini, kenapa kamu malah mengucapkan Alhamulillah” ujar raja dengan murka. “Pasti ada nikmat di balik peristiwa ini, raja. Hanya saja saat ini kita belum tau apa hikmahnya” Raja tidak puas. Karena murka, ia menjebloskan menterinya ini ke dalam penjara. Kali ini raja pergi berburu sendiri. Di tengah perjalanan, raja disergap dan ditangkap oleh sekelompok orang. Mereka mengikat dan membawa raja ke tempat kediaman mereka. Sang raja tidak mampu berbuat apa-apa. “Ayo, segera kita sembelih orang ini. Nampaknya tubuhnya bagus dan terawat. Sebuah sajian yang sangat baik untuk…

BELAJAR DARI JAGAD RAYA
Pandanglah ke atas sana, perhatikan langit yang membentang luas dengan megah. “Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” Di balik kemegahan dan kesempurnaannya itu, Dia menghiasinya dengan berbagai keindahan. Sebuah pemandangan luar biasa yang sering sekali kita lewatkan karena serbuan berbagai kesibukan. “Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu” *** Sementara bumi yang kita pijak saat ini tidak kalah hebat…
UNTAIAN KATA YANG PALING UTAMA
Pernahkah kita menghitung jumlah kata yang pernah kita ucapkan? Kalau belum, mungkin kita bisa mencoba bersama-sama seperti yang sering dilakukan oleh Yahya bin Mua’adz, seorang ulama dari kalangan tabi’in. Sampai kini, entah berapa ratus ribu jumlah kata yang kita keluarkan sejak bangun pagi sampai tidur lagi. Begitu mudah lisan ini berucap, bahkan seringkali tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Ketika kata belum keluar, ia masih menjadi tawanan kita. Tapi setelah kata itu keluar, kitalah yang menjadi tawanannya. Kita akan menjadi tawanan kata-kata buruk yang kita ucap tanpa sadar, bahkan kata-kata itu akan menjadi penyebab celaka. Kita tidak tau, di antara puluhan juta kata yang sudah terlompat dari lisan kita selama hidup ini, mana di antara kata itu yang akan membawa kita ke puncak surga, atau justru di antara kata itu ada yang menyebabkan kita tercampakkan ke jurang neraka. Apalagi kalau sampai berbohong atau menceritakan kejelakan orang lain dengan maksud agar kawan-kawannya tertawa;…
PENYEBAB DATANGNYA PERTOLONGAN
Ungkapan tasbih Nabi Yunus itu adalah tasbih yang paling utama. Demikian kata Rasulullah Saw. dalam sebuah sabdnya. Inilah ucapan tasbih yang diiringi oleh persaksian keesan Allah dan pengakuan diri sebagai orang yang zalim.. Kita mau bertasbih atau tidak, mau beriman atau kafir, mau beribadah atau lalai, mau berdzikir atau lalai, itu sama saja bagi Allah. Kekuasaannya sama sekali tidak akan berkurang saat kita lalai. Manfaat dzikir yang kita ucapkan sepenuhnya kembali kepada diri sendiri. Maka ketika kita lalai dan berbuat durhaka, maka semuanya akan murni kembali kepada diri kita. Kita sendirilah yang sesungguhnya menzalimi diri ini. Kalau sampai diri ini mendapatkan musibah dan sengsara dunia akhirat, maka kita sendiri yang menanggungakibatnya. Seseorang yang sering berbuat dosa, itu berarti ia sedang mengukir sengsara. Semakin banyak ia tenggelam dalam dosanya, semakin pasti hidupnya penuh gelisah. Sebab dosa tak pernah menenangkan hati. Yang ada hanyalah kesenangan semu, lalu berganti dengan kegelisahan yang terus…
DI TENGAH LAUTAN TASBIH
Renungkanlah, betapa setiap makhluk melantunkan tasbih dan tak pernah bosan dengannya. Tanah yang kita pijak, kursi tempat kita duduk, kasur tempat kita berbaring, bahkan netbuk tempat saya mengetik dan buku yang sedang anda baca ini, semuanya senantiasa bertasbih kepada Allah Swt. Di saat seluruh makhluk bertasbih menyucikan Allah sementara diri kita lalai melakukannya maka alangkah meruginya diri ini. Alangkah malunya, saat seluruh makhluk yang bertasbih memuji Tuhannya, kita malah lalai dan sering melupakan Allah, atau bahkan bermaksiat kepada-Nya. Alam semesta ini tak pernah diam. Mereka terus bertasbih dan berdzikir kepada Allah. Gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih bersama Nabi Daud As. إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالإشْرَاقِ .وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَهُ أَوَّابٌ “Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama Dia (Daud) di waktu petang dan pagi, Dan (kami tundukkan pula) burung-burung dalam Keadaan terkumpul. masing-masingnya Amat taat kepada Allah” (Shaad: 18-19) Maka sesungguhnya kemanapun kita menghadap di sana ada tanda…
SELURUH MAKHLUK PUN BERTASBIH
Imam Ath-Thabrani pernah meriwayatkan sebuah hadits sahih dari sahabat Abu Darda. Ia pernah mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw. pernah mengambil tujuah buah kerikil. Maka kerikil-kerikil itu bertasbih di tangan Rasulullah Saw. Abu Darda mendengar sendiri dengungannya. Kemudian Nabi meletakkan kerikil-kerikil itu di tangan Abu Bakar, maka kerikil-kerikil itu pun bertasbih lagi. Kemudian beliau meletakannya di tangan Umar dan mereka masih bertasbih. Lalu beliau meletakannya di tangan Utsmân maka mereka bertasbih lagi. Dalam riwayat lain dikatakan, bahwa semua orang yang ada dalam perkumpulan itu mendengar tasbih kerikil-kerikil itu” Pohon, batu, dan tanah bertasbih dalam bahasa mereka. Begitu pula halilintar yang bergemuruh dahsyat dengan pekik kilat yang membelah langit itu pun bertasbih. وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ “Dan gemuruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) Para Malaikat karena takut kepada-Nya” (Ar-Ra’d: 13) Tidak hanya itu, nasi yang kita makan, lauk pauk, sayur mayur dan buah-buahan dan berbagai makanan yang…
DAHSYATNYA TASBIH
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatu apapun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” (Al-Isrâ’: 44) Sejak matahari terbit sampai terbenam kemudian terbit lagi di hari berikutnya, lalu terbenam dan kembali terbit lagi, tidak putus-putusnya seluruh makhluk alam semesta ini bertasbih kepada Allah Swt. Mereka bertasbih kepada Allah dengan bahasa masing-masing. Burung-burung bertasbih dalam kicauannya, angin bertasbih dalam hembusannya, matahari, bulan, bintang-bintang dan semesta galaksi bertasbih dan memuji Allah Swt. Tasbih tidak hanya menjadi ibadah manusia, malaikat, dan jin saja. Tasbih adalah dzikir seluruh makhluk mulai dari bumi, langit, pohon, tanah, benda mati, tumbuh-tumbuhan, bangunan, kerikil, ikan-ikan, segenap hewan dan makhluk-makhluk yang lainnya. Sungguh banyak hal-hal gaib di luar diri kita yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, padahal semuanya terjadi dan terus berlangsung dalam kehidupan kita…
KEAJAIBAN DZIKIR
“Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Ankabut: 45) Pembaca sekalian… Suatu hari terjadi perbincangan antara Rasulullah Saw. dan sahabatnya. “Maukah kalian aku beritahu tentang amalan yang paling baik, paling suci di hadapan Rabb kalian, paling tinggi derajatnya, lebih baik dibandingkan dengan menginfakkan emas dan perak, dan lebih daripada kalian bertemu musuh kalian, lalu kalian menebas leher mereka dan mereka pun menebas leher kalian?” tanya Rasulullah Saw. Para sahabat menimpali, “Mau..” Rasulullah Saw. bersabda, “Zikir kepada Allah” Hati dan akal kita tidak pernah berhenti sedetikpun bekerja. Akal pikiran dan perasaan terus mengembara dan menjelajah, berpikir dan merasa tentang berbagai hal yang pernah ia lihat, ia dengar, atau ia rasakan. Bila tidak disibukkan dengan kebaikan, kedua kendali kehidupan ini akan disibukkan dengan keburukan. Mengingat Allah adalah cara paling baik untuk menjernihkan pikiran dan mendamaikan perasaan. Berzikir kepada Allah adalah…