Orang yang terbaik bukanlah orang yang tak punya dosa. Tetapi yang terbaik adalah orang yang berdosa lalu bertaubat dan kembali kepada Tuhannya. Namun bagaimana bila dosa itu sangat melimpah sebanyak buih di lautan? Akankah terampuni…? Ya Allah… Bila mengingat dosa, maka alangkah malu rasanya diri ini dengan tumpukan dosa yang menggunung tinggi dan melangit luas. Iblis memang benar-benar membuktikan sumpahnya di hadapan Allah saat ia diusir dari surga: ia akan bersungguh-sungguh menggelincirkan anak cucu adam dari kiri, kanan, depan dan belakang. Ia dan bala tentara setan bekerja keras dengan cerdas untuk menggiring sebanyak-sebanyak manusia untuk kelak menjadi temannya di neraka. Maka tidak heran, orang yang melakukan dosa itu sebenarnya ia tau dan benar-benar menyadari itu dosa, tapi tetap aja dia kerjakan. Sebab ada nikmat di sana. Semua jadi tampak indah dipandang mata. Godaan syahwat wanita menjadi salah satu senjata terampuh yang terbukti mampu menundukkan banyak orang dan membuat mereka tak…
MENGAPA HIDUP KITA SELALU GELISAH?
Ketika hati galau, resah, gelisah dan tidak tenang, berarti ada yang kurang dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mesti diperbaiki lebih lanjut lagi. Dalam buku Miracle of Zikir, Ust Arifin Ilham menyatakan bahwa ada banyak penyebab yang menyebabkan hidup terasa gelisah. Diantaranya: Pertama, hidup gelisah karena banyak dosa. Semakin banyak dosa yang dilakukan, semakin gelisah seseorang. Kalau di bilang tenang dengan dosa, itu bohong! Seakan saja wajahnya dan penampilannya tenang, tetapi hatinya terus dalam keraguan, kegelisahan dan tidak nyaman. Orang banyak dosa itu banyak gelisahnya, banyak sialnya. Kalaupun di beri kesenangan hanya soal waktu. Akibat dosa ditunda sesaat, lalu tanpa disangka-sangka bencana itu pun datang. Penangguhan akibat dosa itu namanya Istidraj. Allah tidak lupa, hanya memberi tangguh saja. Ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah , “Apa itu dosa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dosa ialah sesuatu yang membuat gelisah, dan engkau takut sekali orang tahu apa yang ada di hatimu.” Banyak menuntut,…