Kita memohon kepada Allah Swt. yang membolak-balikan hati untuk memberi kita taufik dan hidayah dalam menghafal Al-Qur’an. Sebab segala usaha yang kita lakukan untuk menjadi seorang hafizh tidak akan terwujud tanpa pertolongan dari Allah. Kita bisa meminta kepada Allah dengan sepenuh pinta dan ketundukan, menggunakan bahasa yang kita bisa. Ada sebuah doa yang sangat bagus dari Rasulullah Saw. Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas meriwayatkan sebuah doa tentang doa menghafal Al-Qur’an. Berikut ini doanya اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي. اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ. اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَأَنْ…
Menikmati Pesona Ayat
Ada pesona yang luar biasa dalam rangkaian ayat-ayat ilahi, baik dalam pilihan kata, susunan kalimat, maupun kandungan makna. Abu Abdirrahman As-Sulami pernah berpesan, “Apabila kami mempelajari sepuluh ayat Al-Qur’an, kami tidak mempelajari sepuluh ayat sesudahnya hingga kami tahu dan paham tentang hukum halal dan haram yang ditunjukkan oleh ayat tersebut, serta perintah dan laranganya” Pengalaman saya dan juga berdasarkan nasehat guru-guru saya, ternyata menghafal Al-Qur’an dengan berusaha memahami makna ayat sebelumnya menghafal, akan sangat membantu memudahkan proses menghafal. Caranya sederhana, yang paling mudah adalah dengan membaca terjemahan Al-Qur’an sebelum menghafal. Lebih baik lagi bila kita bisa membaca tafsir singkat yang menjelaskan kata-kata Al-Qur’an, terutama yang asing maknanya bagi kita, seperti Tafsir Jalalain, atau Tafsir yang uraiannya sedikit lebih panjang, seperti Shafwatut Tafaasir. Kita bisa membaca tafsir ayat per ayat yang akan kita hafal. Lebih bagus kalau kita baca juga keterangan tentang surah yang akan kita hafal. Sebab rangkaian ayat dalam…
Fokus Belajar Tajwid
Dalam hal tajwid, sesungguhnya banyak hal yang penting untuk kita pelajari. Namun saya kira ada enam hal yang paling utama, yaitu: Pertama, mengetahui Makharijul Huruf, yaitu tempat keluarnya setiap huruf. Dalam hal ini ada lima tempat keluar huruf yaitu A-Halq (tenggorokan), Al Lisaan (lidah), Al-Jauf (rongga mulut), Asy-Syafatain (kedua bibir) dan Al-Khaisyum (rongga hidung). Di sini juga dipelajari tentang Tamaamul Adaa’ yaitu ketepatan pengucapan harakat fathah, dhammah dan kasrah. Kedua, mengetahui hukum Nun Sakinah dan Tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah. Dalam hal ada empat hukum yaitu Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa’ Ketiga, mengetahui hukum Mim Sakinah ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah. Dalam hal ada tiga hukum yaitu Izhar Syafawi, Idgham Mutamatsilain, dan Ikhfa’ Syafawi. Suasana Belajar di Kuttab bersama Ust Kusyaeni Keempat, mengetahui hukum Madd, yaitu panjang pendek bacaan sesuai ketentuannya. Dalam hal ini meliputi pembahasan dan hukum Madd Ashli dan Madd Far’i. Kelima, mengetahui kapan harus berhenti dalam…
Khatam Al Quran
SahabatkuKapan terakhir kali khatam Al Quran? Sungguh banyak keutamaan yang didapatkan ketika kita tilawah Al Quran sampai khatam. Diantara keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an sebagai berikut:a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (H.r. At-Tirmidzi) b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (H.r. Ad-Darimi) c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikatDari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila…
Sudah Tilawah Hari Ini?
Sudah tilawah hari ini? Tolong jangan sampai ada waktu hari yang terlewatkan tanpa membaca Al-Qur’an. Sebab inilah kitab yang menjadi penyejuk hati kita dan membuatnya selalu hidup. Sehari tanpa Al-Qur’an membuat hati mudah diserbu oleh berbagai penyakit. Tidak ada lagi benteng dan scanner yang menghalangi masuknya berbagai virus dan kehidupan. Saya kenal ada satu pondok tahfiz di Kota Solo, santrinya tidak diperbolehkan menghafal Al-Qur’an kecuali setelah khatam tilawah 40 kali terlebih dahulu. Tujuannya agar bacaannnya lancar dan menghafalnya menjadi jauh lebih mudah. Apa sih artinya menghafal?Bagi saya menghafal itu adalah proses menyimpan hasil penglihatan dan pendengaran. Maka semakin banyak kita membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, insya Allah akan semakin cepat pula kita menghafal Al-Qur’an. KH. Muhaimin Zen dalam buku beliau Metode Pengajaran Tahfiz Al-Qur’an menyatakan bahwa sebelum memulai menghafal Al-Qur’an, dianjurkan sekurang-kurangnya sudah pernah tamat membaca Al-Qur’an 7 kali dengan bacaan yang fasih, baik, benar dan bertajwid sehingga dalam pelaksanaan menghafal…
Lebih Waspada dan Hati-hati
Tulisan ini pertama-tama saya tujukan kepada diri saya sendiri sebelum sampai kepada Anda. Semoga Allah Swt. berkenan mengampuni dosa-dosa saya yang menggunung tinggi sampai menutupi hati dan pikiran. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang senantiasa kembali kepada-Nya, selalu membersihkan diri mereka, dan menjadi hamba-hamba-Nya yang shaleh. Sahabatku,Pernahkan Anda menghafal Al-Qur’an dengan lancar, tapi setelah beberapa waktu ternyata hafalan itu sudah terlupakan, atau bahkan tidak ada sama sekali lagi yang tersisa? Ketauhilah, dilupakan hafalan Al-Qur’an adalah salah dosa besar dan itu terjadi akibat kemaksiatan atau kedurhakaan yang kita lakukan. Imam Adh-Dhahhak bin Muzahim berkata, “Tak seorang pun yang mempelajari Al-Qur’an kemudian melupakannya, kecuali karena dosa yang dilakukannya. SebabAllah berfirman,“dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syuura: 30) Dan sesungguhnya lupa Al-Qur’an termasuk musibah yang besar.Sungguh dosa itu adalah kotoran bagi jiwa. Ketika kita ingin menghafal Al-Qur’an,…
Panggilan Amal
Khalifah Umar telah memberikan teladan yang terbaik untuk kita semua. Salah satu sifat beliau adalah waqqafan ‘inda huduudillaah, selalu memperhatikan aturan-aturan Allah. Beliau selalu berusaha untuk menyelaraskan gerak-gerik beliau sehari-hari dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Putra beliau, Abdullah bin Umar adalah sahabat yang sangat cerdas dan punya pemahaman yang mendalam. Tapi untuk menghafal satu Surah Al-Baqarah beliau memerlukan waktu delapan tahun. Sebab beliau berusaha mengamalkan setiap ayat yang beliau hafal. Begitulah kondisi para sahabat terdahulu. Saya berlindung kepada Allah dari menjadi orang-orang-orang yang menyia-nyiakan Al-Qur’an. Kita bermohon kepada Allah, semoga hati ini selalu diberikan kekuatan untuk menerima petunjuk Al-Qur’an dan kemampuan untuk melaksanakannya. Mengamalkan ayat Al-Qur’an adalah diantara hal yang paling utama dalam mengokohkan hafalan. Apabila seseorang mengamalkan ayat yang ia hafal, maka hafalan itu akan semakin kuat menancap. Para ulama telah memberikan nasehat yang berharga untuk kita semua. Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, “Ilmu itu memanggil kepada amal. Apabila dia menyambutnya, maka…
Menghadirkan Quran
Laksana sebuah jurus silat yang handal, hafalan Al-Qur’an akan bermanfaat bila diamalkan. Bila tidak, ia hanya akan menjadi sekedar koleksi pengetahuan namun tidak akan membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Penting untuk kita ingat selalu, bahwa menghafal Al-Qur’an bukan untuk sekedar aksesoris pribadi, agar tampak keren dan hebat di mata orang lain, atau untuk meraih prestasi dan keinginan tertentu. Sungguh Al-Qur’an jauh lebih mulia dari semua itu. Al-Qur’an yang kita hafal adalah kalamullah. Kita menghafalnya untuk kita amalkan dan berharap semoga rahmat dan kasih sayang Allah turun menghampiri kita karena kita berusaha menghafal kitabnya yang mulia. Misalnya saat bertemu dengan ayat tentang anjuran berinfak, maka berusahalah menginfakkan sebagian apa yang kita miliki, dengan mengingat-ingat ayat yang berisi perintah berinfak itu. Seperti ayat-ayat yang terdapat di beberapa halaman pertama juz tiga. Saat menyantuni anak yatim, ingat-ingatlah ayat tentang menyantuni anak yatim seperti yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 220. Ketika terbetik keinginan…
Kemuliaan Hafiz Quran
Oh Duhai, betapa bahagianya penghafal Al-Qur’an itu. Kitab yang mulia itu kini berada di dadanya dan selalu bersamanya kapan dan dimana saja. Kalamullah sangat indah itu kini tersimpan dengan rapi di hati dan akal pikiran. Alangkah bahagianya ia, karena senantiasa bersama Allah kapan dan dimana saja. Al-Qur’an akan menjadi penolongnya di dunia, dan memberikan syafaat untuknya ketika di akhirat. Hidupnya penuh keberkahan dan kemudahana demi kemudahan. Al-Qur’an menjadi bekal yang terbaik untuknya dalam menjalani kehidupan. Ia menjadi sumber ilmu yang tanpa kering melahirkan hikmah dan kebijaksanaan. Menghafal Al-Qur’an dapat menyehatkan jasmani, membantu daya ingat dan meningkatkan kecerdasan. Al-Qur’an dapat menambah keimnanan dan memberikan kemudahan dalam setiap urusan. Penghafal Al-Qur’an akan memiliki pikiran yang jernih, ketenangan dan stabilitas psikologis, mendapatkan kepercayaan dan penghormatan dari orang lain Diantara milyaran manusia yang ada di dunia, ia dipilih Allah untuk menjadi keluarga-Nya. Di hari kiamat ia akan dipakaikan mahkota dari cahaya yang terang benderang…
Berubah Bersama Al Quran
Kalau tekad menghafal itu telah mengakar, maka pasti ada waktu, ada keyakinan yang kuat, dan lalu ada dorongan kuat untuk segera memulai. Bagaimana tidak, padahal Al-Qur’an adalah kitab yang menjadi sumber utama agama ini dan mengandung hal-hal yang hebat dan luar biasa. Hadits berikut ini semoga dapat memotivasi untuk menghafal dan menjaga hafalan: مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآن وَذِكْرِي عَنْ مَسْأَلَتِي أَعْطَيْته أَفْضَل مَا أُعْطِي السَّائِلِين وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ “Siapa yang disibukkan oleh Al-Qur’an dan berzikir dari berdoa kepadaku, maka aku akan memberikannya apa yang lebih baik daripada apa yang berikan kepada mereka yang berdoa. Dan keutamaan kalamullah dari yang lainnya, seperti keutamaan Allah dari makhluk-makhluk-Nya.” (Hadits Hasan Shahih Riwayat At-Tirmizi). Dari segala sisi, Al-Qur’an adalahh kitab yang hebat dan luar biasa. Dari segi bahasa, inilah kitab dengan susunan yang sangat indah dan menawan. Kitab ini penuh inspirasi, membangun jiwa dan karakter, mendamaikan hati dan…
Satu Amal Seribu Niat
Satu bonus dari Allah, selama kita fokus berharap agar amalan diterima Allah, maka dalam satu amalan, kita bisa memasang niat yang banyak. Satu amalan, seribu niat. Dan setiap niat itu akan dibalas kebaikan oleh Allah Swt. Demikian pula dalam menghafal Al-Quran. Dr. Raghib As-Sirjani mencontohkan bahwa orang yang menghafal Al-Qur’an bisa mengatur niatnya, antara lain sebagai berikut: Pertama, agar mendapat pahala membaca Al-Qur’an dengan sebanyak-banyaknya. Karena bagaimanapun juga, untuk menghafal Al-Qur’an, seseorang harus sering membacanya. Begitu pula setelah menjadi penghafal Al-Qur’an Kedua, bisa shalat Qiyamullail dengan bacaan yang sudah dihafalkan Ketiga, niat mendapatkan keutamaan dan pahala-pahala yang disediakan sebagai penghafal Al-Qur’an, baik pahala untuk dirinya atau orang lain. Keempat, niat agar kelak di akhirat berhak memberikan mahkota kehormatan dan keselamatan untuk kedua orang tua. Jika ingin berbakti kepada kedua orang tua yang masih hidup atau sudah meninggal, maka menjadi penghafal Al-Qur’an adalah salah satu jalan terbaik. Kelima, niat berlindung dari…
Nikmatnya Menghafal Al Quran
Alangkah bahagianya bila Allah memilih hati menjadi bejana untuk menyimpan ayat-ayat suci dari kitab-Nya. Sungguh, rangkaian ayat suci Al-Qur’an adalah aset dan kekayaan yang sangat luar biasa mahal dan berharga, tanpa dapat dibandingkan dengan kekayaan apapun di dunia ini. Satu ayatnya tidak bisa dibandingkan dengan milyaran rupiah. Satu ayat Al-Qur’an jauh lebih mahal. Sentuhan ayat Al-Qur’an telah membawa dunia menuju seberkas cahaya terang menyinari hidup manusia. Nabi Muhammad telah memanusiakan manusia dan mengubah peradaban umat dengan ayat-ayat yang mulia itu. Maka sepantasnyalah kita bangga dan bahagia dengan kitab yang terpelihara ini. Mempelajarinya adalah sebuah kebaikan, membacanya memberikan ketentraman bagi jiwa, mengamalkannya menjadi garansi kebahagian dunia dan akhirat. Ia adalah wasilah untuk memasuki surga, harta bagi orang-orang yang beriman, penolong bagi pembacanya, obat bagi yang sakit, dan petunjuk bagi orang-orang yang ingin menemukan petunjuk hidup. Maka kebanggaan ini kita lanjutkan dengan mulai menghafal dan mengisi hati kita dengan pundi-pundi ayat Al-Qur’an,…
10 Jurus Hafal Al Quran
Kehidupan ini sungguh memberikan banyak pelajaran. Di satu sisi saya bertemu dengan adik-adik saya para pelajar, teman-teman saya para mahasiswa, dan orang-orang tua dan sesepuh yang mengeluhkan betapa inginnya mereka menghafal Al-Qur’an, tapi merasa betapa sulitnya untuk mewujudkannya. Mereka tau betapa mulianya Al-Qur’an, tapi hingga saat ini mereka belum merasakan kenikmatan berinteraksi dengan kitab Allah yang mulia ini. Di sisi lain, saya pernah bertemu dengan beberapa pelajar yang sangat bersemangat menghafal Al-Qur’an, para qurra’ dan guru tahfiz, pada asatidz dan masyayikh yang menyatakan dengan penuh kebahagiaan: betapa nikmatnya menghafal Al-Qur’an. Mereka merasa diberikan kemudahan-kemudahan, dibukakan pintu untuk menghafal dan merasakan banyak sekali keberkahan ketika lebih intens berinteraksi dengan Al-Qur’an. Melihat dua fenomena ini saya merasa tertarik untuk menjadi garis penghubung antara kedua kelompok yang saya temui. Melalui buku ini saya ingin membagikan cerita dan pengalaman para santri, mahasiswa, dan para guru tahfiz dalam menghafal Al-Qur’an, untuk dapat kita ikuti dan…