Resume Kajian Kitab At Tibyan Pertemuan ke-1 Sabtu, 21 Mei 2022 Pkl 19.30-20.30 WIB👇 BAB 1-3 (MUQADDIMAH) Kitab At Tibyan karangan Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi merupakan kitab pegangan bagi setiap para penghafal alquran, pengkaji alquran, dan siapa saja yang ingin mendapatkan keberkahan alquran, maka kitab ini menjadi wajib dipelajari. Sebab bagaimanapun juga, ”al adab qoblal ilmi al iman qoblalquran” . Harus ada iman sebelum quran, harus ada adab sebelum ilmu dan itulah yg akan menjadi kajian kitab ini. Usia kitab ini sudah sekitar 800 tahun. Tapi sampai sekarang masih tetap bertahan dan dipelajari di seluruh dunia. Di kitab ini diterangkan banyak hal. Kitab ini mencakup 10 bab pembahasan tentang adab berinteraksi dengan alquran. Bab 1 Keutamaan Pembaca dan Pembawa/Pembelajar Alquran Keutamaan tilawah alquran Sebagaimana dlm surat Fathir ayat 29-30, ”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur`ān) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian dari rezeki…
DAHSYATNYA KALIMAH THAYYIBAH
“Sesungguhnya kata-kata yang baik itu sedekah” (HR. Bukhari-Muslim) Berawal dengan kata-kata, berakhir dengan hidup-mati Kata adalah penyebabnya. Ia bisa membuat seseorang hidup bahagia, atau dapat pula mendatangkan derita sengsara. Tanpa sadar, dengan kata-katanya seorang dapat naik ke surga yang paling tinggi, atau bisa juga tercampakkan ke jurang neraka yang paling dalam. Selama 13 tahun di Mekah, Rasulullah Saw. berjuan menegakkan kalimat tauhid, bertahan dalam perjuangan lalu akhirnya membawa cahaya baru di seluruh penjuru. Kata-kata tauhidi itu menjada kata pemersatu, kata dakwah, kata perjuangan, kata penghambaan. Dzikir adalah kata-kata. Namun menjadi berbeda dan luar biasa karena ia dinisbatkan kepada Allah Swt. Untuk menjadi kafir, “cukup” dengan kata-kata saja. Begitu pula untuk melaksanakan nikah, talak, jual beli, dan berbagai transaksi, semua hanya dengan kata kata. Untaian kata membuat segalanya berubah; yang haram menjadi halal, yang tidak boleh menjadi boleh, yang boleh menjadi tidak, semua hanya dari kata-kata. Kata adalah utusan jiwa dan…
REZEKI YANG MENGUCUR DERAS
Ini janji rasul. Siapa yang membiasakan diri mengucapkan istighfar maka Allah akan memberikan dalam setiap kesusahan hati ada kebahagiaan, dalam setiap kesempitan ada jalan keluar, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Suatu hari ada yang pernah mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang rezekinyan yang rasanya tidak lancar. Sang Imam memberi nasehat untuk banyak beristighfar, seperti yang Allah isyarakatkan dalam dalam Al-Quran dkhususnya di Surah Hud dan Nuh. Allah menyatakan: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh 10-12) Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa ada seorang sahabat pernah datang kepada Rasulullah Saw. mengadukan kefakirannya. Rasulullah pun menganjurkan sahabat itu untuk bertasbih dan beristighfar ketika waktu sahur sebelum tiba fajar. Sahabat itu melaksanakan petunjuk Rasulullah…
MEMUTUS RANTAI SENGSARA
Dosa itu membuat sengsara. Parahnya ia bisa beranak-pinak. Dosa yang dilakukan saat ini adalah akibat dari dosa sebelumnya dan ia dapat melahirkan dosa-dosa selanjutnya. Seorang ulama salaf berkata bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku. Sekali menuruti nafsu maka selanjutnya ia akan minta tambah dan ingin kembali mengulanginya. Kadang penyesalan dan kerinduan berjalan beriringan, namun kerinduan itu bisa mengalahkan penyesalan sehingga dosa yang sama pun dilakukan di waktu yang berbeda. Maka Rasulullah pun memerintahkan untuk selalu memperbaharui taubat dan istighfar setiap hari, untuk memutus rangkaian dosa bisa sebelumnya pernah dilakukan. Istighfar itu intinya meminta Allah menutup aib akibat dosa ini, sementara taubat intinya permintaan agar Allah mengembalikan diri ini kepada kefitrahannnya. Dalam kenyataannya, dosa…
DALAM KELAMNYA DOSA
Pengaruh buruk itu, kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, antara lain dapat menghalangi turunnya rezeki, menjauhkan pelakunya dengan orang baik, menyulitkan urusan, melemahkan hati, memperpendek umur, merusak akal, hilangnya rasa malu, berkurangnya nikmat, dan mendatangkan azab. Pengaruh maksiat ini akan langsung terlihat begitu seseorang melakukan dosa. Imam Sufyan At-Tsauri menyatakan bahwa beliau pernah terhalang melakukan shalat malam karena dosa yang beliau lakukan. Dosa akan memberi dampak buruk bagi kehidupan. Ketika suatu hari anak kita rewel, istri di rumah marah-marah, sikap teman-teman kerja tidak menyenangkan, rezeki sempit, sulit memahami pelajaran, semua pintu peluang tertutup, hati susah, pikiran pun runyam, maka berhentilah sejenak. Bisa jadi ini semua terjadi karena dosa yang dilakukan sebelumnya. Rasulullah menyatakan bahwa pengaruh dosa akan kehidupan seseorang sampai-sampai pada hewan tunggangannya. Hewannya itu akan bereaksi tidak sebagaimana biasa ketika sebelumnya sang pemiliknya berbuat dosa. Maka pada masalah rezeki yang sempit, hubungan dengan masyarakat yang rumit, roda kerja usaha yang terseok-seok,…
DAHSYATNYA ISTIGHFAR
“Barangsiapa yang membiasakan beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap kesempitan, memberikan kemudahan dalam setiap kesusahan, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Abu Daud) Pembaca yang budiman… Dulu selama beberapa waktu lamanya Bani Israil pernah dilanda bencana yang teramat sangat. Hujan lama tak turun, kelaparan melanda rakyat di seluruh negeri. Mereka pun meminta kepada Nabi Musa untuk memohon kepada Allah agar menurunkan hujan. Nabi Musa kemudian mengumpulkan semua penduduk di tanah lapang dan mengajak mereka berdoa bersama. Sepenuh harap mereka meminta agar Allah menurukan hujan. Namun hujan tidak turun juga. Mereka terus berdoa, “Ya Allah, turunkanlah hujan” Hujan masih tetap tak kunjung turun juga. Allah berfirman kepada Nabi Musa, “Musa, hujan tidak turun karena di antara kalian orang yang bermaksiat kepada-Ku selama 40 tahun. Karena keburukan maksiatnya, aku mengharamkan hujan dari langit untuk kalian semua” Allah kemudian memerintahkan supaya orang itu dikeluarkan dari daerah tersebut.…
ZIKIR MALAIKAT PEMIKUL ARASY
Hauqalah ini bukan hanya dzikir manusia, tapi juga dzikir para malaikat pemikul Arsy Allah. Ibnu Taimiyyah pernah menyampaikan sebuah atsar bahwasanya para malaikat ketika diperintahkan untuk memikul arsy Allah mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, bagaimana kami dapat memikul arsymu, sementara padanya terdapat keagungan dan kemuliaan-Mu?” Allah berfirman, “Ucapkanlah hauqalah” Ketika mereka mengucapkan kalimat ini, mereka pun mampu memikul arsy Allah. Setiap kali menghadapi permasalahan, saya selalu mengucapkan kalimat penyerahan diri kepada Allah ini. La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim. Dengan keyakinan dalam hati bahwa semua sudah diatur oleh Allah, dan bahwasanya Allah yang memberikan jalan keluar atas setiap permasalahan, kalimat ini langsung berefek memberikan ketenangan. Di sisi lain, ia pun memberikan ketetapan hati dan kekuatan tekad untuk terus melangkah. Saya sudah pernah membuktikan keampuhan kalimat ini saat hendak menikah dulu. Bila harus menunggu kaya, menunggu mapan, dan menunggu banyak duit dulu baru menikah, maka saya tidak akan pernah…
SUMBER KEKUATAN HATI DAN FISIK
Ucapan La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim ini juga bisa menjadi sumber kekuatan, baik kekuatan hati maupun kekuatan fisik. Ketika kita sudah menyerahkan diri kepada Allah, seraya menyandarkan segala kepada kekuatan Allah yang tak terbatas, maka segalanya akan menjadi hebat. Sebab tak ada yang tak mungkin bagi Allah Swt. Ia pun sudah berjanji akan membantu dan menjamin keperluan seseorang yang telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Allah sayang dan cinta kepada orang-orang yang bertawakkal dan mengembalikan kekuatan kepada Allah. Hubaib bin Salamah adalah seoarang yang terkenal gagah perkasa di medan perang. Ia mampu berperang dengan kekuatan dahsyat, mengalahkan banyak musuh, dan meruntuhkan benteng-benteng pertahanan. Ternyata rahasia di balik kekuatan itu adalah kebiasaannya mengucapkan hauqalah. Suatu hari, pasukan kaum muslimin pernah menyerang benteng pasukan romawi yang terkenal sangat kuat itu. Pasukan kaum muslimin terdesak. Mereka tidak kuat menahan gempuran pasukan Romawi. Di tengah perang yang berkecamuk, bergemuruhlah ucapan hauqalah ini.…
OBAT KERESAHAN HATI
Menjalani rutinitas hidup setiap hari, berinteraksi dengan banyak orang, menghadapi berbagai tugas dan pekerjaan, ada saja hal-hal yang membuat hati kita menjadi susah, resah, dan gelisah. Kadang kala kesusahan hati itu timbul tanpa sebab. Tiba-tiba hati kita merasa tidak tenang. Ketidaktenangan hati tanpa sebab itulah yang dikenal dengan Al-Hamm. Kalau hati susah karena sebuah masalah, maka langkah yang bisa kita ambil adalah dengan memikirkan cara menyelesaikan permasalahan tersebut dan berusaha menyelesaikannya. Namun bila kesusahan hati itu hinggap tanpa kita tau apa sebabnya, maka hal itu membingungkan. Kita tidak konsen lagi dengan pekerjaan, tidak bisa menikmati lagi apa yang sedang kita lakukan. Terkait hal ini, Rasulullah Saw. pernah menyatakan: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ , دَوَاءٌ مِنْ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ دَاءً , أَيْسَرُهَا الْهَمُّ. “La haula wala quwwata illa billah adaah obat dari 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kesusahan hati.” (HR. Baihaqi dan Ath-Thbarani). *** Oleh: Dr. H. Umarulfaruq Abubakar,…
DAHSYATNYA LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL AZHIM
“La haula wala quwwata illa billah adaah obat dari 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kesusahan hati.” (HR. Baihaqi dan Ath-Thbarani). Pembaca yang budiman… Berikut ada kisah nyata dan menarik tentang kedahsyatan hauqalah ini. Hati Malik Al-Asyja’i dan istrinya dirundung kesedihan. Bagaimana tidak, putra mereka yang tersayang, Auf bin Malik Al-Asyja’i, sudah beberapa hari tidak kembali ke rumah karena diculik oleh musuh. Suasana duka meliputi keadaan keluarga itu. Berharap mendapatkan solusi yang terbaik, Malik menemui Rasulullah Saw. untuk mengadukan permasalahan yang ia hadapi beserta kesedihan yang menmpa mereka. Pada saat itu Rasulullah Saw. hanya meminta Malik dan istrinya untuk bersabar sambil terus memperbanyak mengucapkan kalimat La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim. Sementara itu di tempat musuh, Auf diikat dengan rantai dari besi yang sangat kuat. Sudah berulang kali Auf mencoba menggerakkan rantai besi itu, tapi sungguh sangat kokoh sehingga harapan untuk melepaskan diri sangat kecil. Namun pada hari…
JANGAN BERSEDIH, DIA LEBIH AGUNG
Sahabat… Apakah Anda bersedih dengan perlakuan dari orang lain kepada Anda? Apakah Anda merasa terhina dengan sebuah perbuatan kasar? Apakah Anda merasa kecewa karena ternyata air susu yang Anda berikan dibalas dengan air tuba, kebaikan Anda dibalas dengan keburukan yang menyakitkan? Tidak perlu bersedih, Saudaraku. Sungguh Allah yang Maha Kuasa. Pemilik langit dan bumi, pengatur alam semesta dan jagat raya yang sangat luas ini, masih saja didurhakai oleh manusia, bahkan oleh diri kita sendiri. Ia yang memberikan nikmat dan karunia yang sangat banyak dan tak berbilang. Seluruh waktu kita gunakan untuk menghitung nikmat ini pasti tidak akan pernah mampu menghitungnya. Secanggih apa pun perkembangan ilmu akuntansi dan perhitungan matematika, nikmat Allah dalam satu hari saja tetap tak akan terhitung. “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha…
UNGKAPAN KEAGUNGAN YANG KEPADA SANG PENCIPTA
Allahu Akbar…! Inilah kalimat yang Allah pilih untuk diucapkan saat menghadap kepada-Nya dalam shalat lima waktu. Inilah kalimat yang mengandung makna pengagungan dan cinta kepada Allah. Di dalamnya terdapat pengagungan sebab menegaskan makna kebesaran Allah Swt. dibanding apa pun juga. Ada makna cinta sebab Zat yang Mahabesar itu memberikan nikmat yang luar biasa dalam setiap waktu dan keadaan. Menghayati makna takbir ini akan melahirkan kekhusyu’an dalam shalat. Ibnul Qayyim pernah menyatakan bahwa makna khusyu’ adalah perpaduan antara ta’zhim (pengagungan) dan mahabbah (cinta kasih), kehinaan dan kerendahan. Ibnu Rajab juga mengatakan bahwa khusyu’ yang terjadi di dalam hati adalah pancaran dari ma’rifat Allah Swt. dan ma’rifat akan keagungan, kehormatan, dan kesempurnaanNya. Allah Akbar..! Inilah kalimat ta’zhim yang menumbuhkan kekhusyu’an kepada Allah, bahkan ia adalah sendi utama dari sendi-sendi khusyu’. Rasa ta’zhim ini pengaruhnya dalam hati akan nampak dengan adanya rasa takut dan kekhawatiran pada anggota badan akan tampak dengan sikap tenang,…
PANGGILAN CINTA DARI ILAHI
Allahu Akbar Allahu Akbar…. Asyhadu An La Ilaha illallah Asyhadu An La Ilaha illallah Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah Hayya ‘Alashhalah Hayya ‘Alashhalah Hayya ‘Alal Falah Hayya ‘Alal Falah Allahu Akbar Allahu Akbar La Ilaha illallah Suara itu membelah kesunyian dan menggema dari berbagai penjuru. Bersahut-sahutan dari satu ke mesjid ke mesjid yang lain. Alunan merdu lantunan azan menjadi pertanda waktu shalat telah tiba. Itulah saatnya seorang hamba mengistirahatkan dirinya dari kepenatan duniawi, hiruk pikuk pekerjaan yang tidak berujung, dan kesibukan-kesibukan lain yang menuntut banyak tenaga, waktu dan pikiran. Panggilan itu bukan panggilan biasa. Itu adalah undangan dari Allah Swt, Sang Pemilik alam semesta. Susunan kalimatnya mengandung makna yang sangat mendalam dan seharusnya mengingatkan seseorang tentang prinsip kehidupannya. Panggilan itu bukan sekedar untaian kata yang dikuamndangkan dari mesjid-mesjid tanpa makna arti. Mungkin karena terlalu sering mendengar, maka setiap kali suara azan itu terdengar ucapan yang terdengar adalah “Oh sudah…
DAHSYATNYA TAKBIR
“hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Baqarah: 185) Belajar Dari Hamba Sahaya “Wahai putraku, aku tidak pernah merasa terhina seperti ketika berhadapan dengan Atha bin Abi Rabah” kata Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Waktu itu Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik melakukan haji dengan kedua puteranya. Pada saat thawaf, beliau mencari seseorang dan menemukannya di sebuah sudut di Masjidil Haram, sedang khusyuk beribadah. Orang tersebut tua dan kurus. Kulitnya hitam. Hidungnya pesek. Jika ia berdiri, ia nampak seperti seekor gagak hitam. Khalifah menghampiri orang tua tersebut, menunggunya selesai dari shalat. Satu shalat selesai, lalu dilanjutkan dengan shalat berikutnya, dan Khalifah masih saja menunggu. Begitu orang tua itu salam, Sang Khalifah segera mendekat. Orang tua itu hanya menyambut kedatangan Khalifah dengan biasa saja, tanpa penghormatan khusus. Kedua putera Khalifah semakin heran. Khalifah mendekat, mengucap salam, menanyakan berbagai hukum Islam. Orang tua itu menjawab semua pertanyaan Khalifah…
Menjadikan Semua Kerja Menjadi Lebih Bermakna
Hati ini akan terasa lebih tenang dan damai bila kita menyadari bahwa tidak usaha kita selama ini tidak ada satupun yang sia-sia. Semua ada ganjarannya, semua ada hasil dan konsekuensinya. Tak perlu berteriak-teriak agar diketahui orang banyak. Tak perlu mencari perhatian agar mendapatkan pujian dan sanjungan. Tak perlu menunggu simpati dan ucapan terimakasih. Zat yang Maha Melihat itu selalu memperhatikan dengan saksama, mengawasi setiap gerak gerik dengan sempurna, senang kepada hamba-hamba-Nya yang menebar manfaat, murka kepada mereka yang tak henti bermaksiat. Imam Hasan Al-Banna pernah menyatakan; bahwa sesungguhnya harta paling bernilai dalam gerakan perjuangan islam adalah mereka orang-orang yang luar biasa namun tidak terkenal. Ia nafkahkan harta terbaik yang ia miliki, ia berikan tenaga yang ia punyai, ia korbankan waktunya yang paling berharga. Apabila ia datang, ia tidak dikenal. Apabila tak datang, tak ada yang mencari. Ia sengaja menjauh dari kemasyhuran dan ketenaran. Sedikit berbicara, banyak beramal. Ia percaya, bahwa…