Resume Kajian Kitab At Tibyan Pertemuan ke-3 (pekan kemarin) Sabtu, 4 Juni 2022 Pkl 19.30-20.30 WIB BAB 4- ADAB PENGAJAR DAN PEMBELAJAR ALQURAN (hal 24-29 pada buku) Pentingnya ikhlas sebagai pondasi dari seluruh amal yg kita lakukan. Ibnul Mubarok: “Betapa banyak amal2 yg kecil di mata manusia, menjadi besar karena niat pelakunya yang berharap pahala dan ridha Allah. Betapa banyak amal2 yg besar di mata manusia, menjadi kecil di hadapan Allah karena salah dlm niat.Maka dlm hal ini yg paling penting memperbaiki niatnya yaitu para pengajar dan pembelajar alquran. Sebab yg mereka pelajari adalah kitabullah, tentunya pahalanya sangat besar ketika niatnya benar. Tetapi ketika salah niatnya, maka pada akhirnya amal besar ini kecil dan tdk berarti apa2 Pentingnya keikhlasan seorang guru dalam mengajar. Imam An Nawawi: Dan waspadalah dgn sangat waspada: Jika dalam mengajar/menyebarkan ilmu, niatnya adalah semata2 memperbanyak orang yg ikut dengannya dan yg datang kepadanya. Dia menjadikan standar…
DAHSYATNYA LA ILÂHA ILLALLÂH
“Wahai Sekalian Manusia, Katakanlah tidak ada tuhan selain Allah, kalian pasti beruntung” (HR. Ahmad) Pembaca yang budiman.. Selamat datang di Lautan Tauhid. Sebelum meneruskan membaca, marilah sama-sama kita berseru, Ya Allah.. Ya Allah…! Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin kencang menerjang, semua penumpang kapal akan naik dan menyeru: “Ya Allah!” Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya dan para kafilah bingung menentukan arah perjalananya, mereka menyeru : “Ya Allah!” Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: “Ya Allah!” Ketika pintu permintaan telah tertutup dan tabir-tabir permohonan digeraikan orang-orang mendesah: “Ya Allah” Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru : “Ya Allah!” Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati, adalah hanya…
OPTIMISME TANPA BATAS
Suatu ketika sahabat Abu Darda’ yang pada saat itu sudah mencapai usia lanjut. Beliau sedang menanam pohon di tanah pekarangannya, tiba-tiba datang seseorang lalu berkata, “wahai orang tua, engkau menanam saat ini mungkin usiamu tidak akan sampai memetiknya.” Apa kata Abu Darda’, “wa ma alayya an akuna ajri lillah wa ya’kuluha gairih” terus apa masalahnya aku mendapatkan pahala dari Allah dan biarlah orang lain yang memakannya. Artinya apa, sahabat Abu Darda’ berpikir bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kebaikan orang banyak. Dalam hadis Rasulullah Saw menyatakan, “idza qamatissa’ah wa fi yadi ahadikum fasilah, fal yagrishah” apabila sudah terjadi kiamat, sementara di tangan salah seorang di antara kalian ada benih, maka hendaklah dia tanam benih itu. Kapan lagi benih itu akan tumbuh ketika kiamat telah benar-benar terjadi. Kalau hanya berpikir untuk kepentingan diri sendiri, maka tidak ada gunanya. Tetapi kita dianjurkan untuk berpikir jauh ke depan. Ada rasa optimisme yang luar…
OASE KEIMANAN
Apa yang bisa kita lakukan agar kita terus bersemangat dalam ibadah, dalam perlombaan menuju surga? DR. Khalid Abu Syadi, dalam kitabnya Sibaq Nahwal Jinan (Berlomba menuju Surga), beliau mengatakan ada empat hal, ingat-ingatlah selalu niscaya kita akan mendapatkan semangat untuk selalu beribadah. Pertama, dzikrul maut, ingath mati. Sebagaimana kita tidur lalu kita tidak sadarkan diri sama sekali, begitu pula mati itu akan datang kepada kita lalu kita hilang kesempatan untuk beramal. Lalu sebagaimana kita bangun dari tidur, maka seperti itulah kita kelak akan dibangkitkan oleh Allah Swt. Sungguh tidur itu merupakan sebuah peristiwa yang sangat dahsyat dalam kehidupan kalau kita menyadarinya. Kedua, al Khaufu minallah, merasa takut dengan Allah. Merasa takut kepada Allah ini sebuah perasaan yang luar biasa, kalau Allah memberikan kita karunia rasa takut kepadaNya maka kita akan menjadi berani kepada apapun. Para ulama, para nabi, juga para sahabat, para aulia, mengapa mereka memiliki keberanian di atas rata-rata…