Dalam banyak hadis, Rasulullah Saw mengingatkan kita untuk hati-hati dengan “as syahwah al khafiyyah” syahwat yang tersembunyi, kelezatan atau kenikmatan yang tersembunyi. Seperti yang disebutkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dan Imam at Thabarany dalam Mu’jamnya bahwa, Rasulullah Saw bersabda, “atakhawwafu ala ummati as syirka wa syahwatal khafiyyah” sesungguhnya aku takut terjadi pada umatku, syirik dan syahwat yang tersembunyi. Imam Baihaqy dalam Syu’abul Iman meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “inna akhwafa ma akhafu ala ummati, ar riya’ wa syakhwatal khafiyyah” sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada umatku adalah, riya’ dan syahwat yang tersembunyi. Apa yang dimaksud dengan syahwat yang tersembunyi ini, dan apakah setiap syahwat itu buruk, berdosa, dan membawa dampak yang tidak baik bagi pemiliknya? Ternyata tidak. Ada syahwat yang nikmat bagi pemiliknya tetapi tidak merusak ibadah sama sekali, baik dzahir maupun batin. Contonya seperti apa yang dicontohkan Rasulullah Saw dalam hadisnya, “wa fi budh’I ahadikum shadaqah”…