DI TENGAH LAUTAN TASBIH

Renungkanlah, betapa setiap makhluk melantunkan tasbih dan tak pernah bosan dengannya. Tanah yang kita pijak, kursi tempat kita duduk, kasur tempat kita berbaring, bahkan netbuk tempat saya mengetik dan buku yang sedang anda baca ini, semuanya senantiasa bertasbih kepada Allah Swt. Di saat seluruh makhluk bertasbih menyucikan Allah sementara diri kita lalai melakukannya maka alangkah meruginya diri ini.

Alangkah malunya, saat seluruh makhluk yang bertasbih memuji Tuhannya, kita malah lalai dan sering melupakan Allah, atau bahkan bermaksiat kepada-Nya.

Alam semesta ini tak pernah diam. Mereka terus bertasbih dan berdzikir kepada Allah. Gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih bersama Nabi Daud As.

إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالإشْرَاقِ .وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَهُ أَوَّابٌ
“Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama Dia (Daud) di waktu petang dan pagi, Dan (kami tundukkan pula) burung-burung dalam Keadaan terkumpul. masing-masingnya Amat taat kepada Allah” (Shaad: 18-19)

Maka sesungguhnya kemanapun kita menghadap di sana ada tanda kekuasaan Allah Swt. Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi beserta seala isinya dengan sangat sempurna tanpa cacat cela. Dialah yang mengatur kehidupan setiap makhuk ini sampai kepada hal-hal yang paling detail dari setiap orang. Dia pula yang mengilhamkan kepada para makhluk itu untuk bertasbih.

Subhanallah…
Maha suci engkau Ya Allah, tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan-Mu.

Maha suci Allah dan Maha tinggi. Dialah satu-satunya zat yang patut disucikan, terbebas dari segala cacat dan kekurangan, Mahacinta kepada hamba-Nya, Maha penerima taubat, Maha pemberi karunia, sekaligus pemilik siksaan yang dahsyat bagi mereka yang tidak tau diri, yang durhaka yang tidak mau tunduk kepada ketentuan-Nya.

Dalam lautan karunia dan kekuasaan yang amat luas ini, kita hanya mampu berkata:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”

Saat semesta bertasbih, kita jangan sampai ketinggalan. Ucaplah subhanallah maha suci Allah dengan suara yang pelan dan lirih. Ucapan ini sangat sederhana dan mudah dilafalkan, namun pengaruhnya sungguh hebat dan luar biasa. Tidak berzikir hanya akan membawa kerugian kepada kita sendiri. Simaklah hadits berikut ini, barangkali bisa menggugah anda untuk terus berdzikir

مَا تَسْتَقِلُّ الشَّمْسُ فَيَبْقَى شَيْئٌ مِنْ خَلْقِ اللهِ إِلاَّ سَبَّحَ اللهَ بِحَمْدِهِ إِلاَّ مَا كَانَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَغْبِيَاءِ بَنِى آدَمَ
“Tidaklah matahari beranjak naik, sehingga hiduplah makhluk Allah, kecuali ia akan bertasbih dan memuji Allah, kecuali setan dan para aghbiya’ (orang-orang-orag bodoh) dari manusia” (HR. Ibnu Sunni)

Bumi yang kita pijak ini selalu merekam dan mencatat aktifitas kita. Kelak di hari kiamat ia akan ikut menjadi saksi atas apa yang kita lakukan. Alangkah senangnya bumi ini menyaksikan hamba yang taat. Ini mengingatkan kita tentang riwayat alam yang senang pada orang yang berzikir.

Semesta alam tunduk dalam tasbih kepadanya. Hanya jin dan manusia saja yang masih terus membandel dan tak mau berdzikir kepada-Nya. Namun tetap saja Dzat yang Maha penyayang itu tak pernah berhenti memberikan limpahan karunia. Untuk mensyukurinya saja, kita tidak pernah mampu.

Kini yang terjadi, bukannya hanya tidak bersyukur, namun membalas kasih sayang yang besar dan nikmat yang berlimpah ini dengan kedurhakaan..

لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Ya Allah… Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau.. sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim..
***

Leave A Reply

Navigate