Dia yang Maha Pengasih

قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ

Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal.

Informasi yang beredar; tentang penyebaran covid yang semakin ganas dan berdampak terhadap perekonomian nasional, tentang penusukan dan tindak kriminal orang-orang gila, tentang gejala kebangkitan PKI yang menakutkan, tentang framing yang jahat kepada para ulama, tentang tuduhan anti pancasila kepada orang-orang yang taat agama, semua ini kadang terasa membebani hati.

Belum ditambah dengan timbunan tanggungjawab keluarga, kerja kantor, kewajiban di lingkungan warga, kesulitan finansial di rumah, pola pembelajaran daring anak-anak yang tidak terkontrol, anak-anak yang kecanduan HP dan terus ingin nonton dan main game, semua ini membuat beban hidup semakin bertambah.

Maka sedikit kemarahan dan silang pendapat langsung dapat menyulut amarah dengan cepat. Dan pada saat itu, diri ini terbakar oleh kemarahan, lalu anak dan istri yang akhirnya menjadi pelampiasan kekesalan.

Katakanlah: Dialah yang Maha Pengasih.

Sungguh, Rabb kita sangat sayang kepada kita. KekuasaanNya tak terbatas, kehebatannya tak berujung.

Apapun mampu dia lakukan, bahkan pada hal-hal yang tak mampu kita bayangkan.

Tugas kita hanyalah percaya lalu bertawakkal kepada-Nya.

Sungguh, Zat yang Maha Kuat itu, dengan kekuasaan mutlak tak terbatas, adalah Zat yang sangat penyayang kepada hamba-hambaNya.

Dan dia lebih menyayangi lagi orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.

Apakah yang masih membuat kita ragu?

Apakah karena soal sebab dan akibat?
Apakah karena logika manusia yang kadang tidak sampai?
Ataukah karena kekhawatiran untuk sesuatu yang belum pasti?

Percaya dan serahkanlah diri kepadaNya, itulah kunci ketenangan hati yang sempurna.

Dia pasti akan menjaga dan tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepadaNya.

Dengan bekal iman dan tawakkal di dada, kita jalani hidup dengan penuh semangat. Jalani seluruh aktifitas dengan ringan hati dan ringan tangan.

Tetap tersenyum dan jalani dengan gembira.
Rezeki tidak akan pernah tertukar.

Begitu pula bahaya, tak akan pernah meleset.

Iman dan tawakallah…
Itulah kebahagiaan sesungguhnya.

Leave A Reply

Navigate