Lihat dan perhatikanlah apa yang Rasulullah Saw. senangi. Rasulullah bersabda, “Dudukku bersama suatu kaum yang berzikir kepada Allah Swt. semenjak shalat subuh hingga terbitnya matahari lebih saya sukai dari pada saya memerdekakan empat orang budak keturunan Ismail Alaihissalam.
Dan duduknya saya bersama suatu kaum yang berzikir kepada Allah Swt. semenjak shalat ashar hingga menjelang terbenam matahari lebih saya sukai dari pada memerdekakan empat budak”.
Pernah ada seseorang yang bertanya kepada Abu Darda ra dan beliau dalah orang yang tidak pernah berhenti berzikir, “ Berapa banyak Anda bezikir dalam sehari?” Beliau menjawab “Seratus ribu kali kecuali jika jari-jari saya salah dalam menghitungnya.”
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”
Sahabat Abu Dzarr sendiri meriwayatkan sebuah hadits Rasulullah Saw. yang mencerminkan kemuliaan zikir:
عَلَيْكَ بِسُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ , فَإِنَّهَا يَحْطُطْنَ الْخَطَايَا ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا.
“Hendaklah engkau membiasakannya membaca Subhanallah, alhamdulillah, lâilâha illallâh, Allâhu akbar, sesungguhnya ia dapat menggugurkan dosa seperti pohon yang menggugurkan daunnya” (HR. Baihaqi)
****
**Disarikan dari Buku 7 Kalimat Thayyibah
**Oleh: Ustadz H. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I