“Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Ankabut: 45)
Pembaca sekalian…
Suatu hari terjadi perbincangan antara Rasulullah Saw. dan sahabatnya.
“Maukah kalian aku beritahu tentang amalan yang paling baik, paling suci di hadapan Rabb kalian, paling tinggi derajatnya, lebih baik dibandingkan dengan menginfakkan emas dan perak, dan lebih daripada kalian bertemu musuh kalian, lalu kalian menebas leher mereka dan mereka pun menebas leher kalian?” tanya Rasulullah Saw.
Para sahabat menimpali, “Mau..”
Rasulullah Saw. bersabda, “Zikir kepada Allah”
Hati dan akal kita tidak pernah berhenti sedetikpun bekerja. Akal pikiran dan perasaan terus mengembara dan menjelajah, berpikir dan merasa tentang berbagai hal yang pernah ia lihat, ia dengar, atau ia rasakan. Bila tidak disibukkan dengan kebaikan, kedua kendali kehidupan ini akan disibukkan dengan keburukan.
Mengingat Allah adalah cara paling baik untuk menjernihkan pikiran dan mendamaikan perasaan.
Berzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak.
Berzikir kepada Allah merupakan upaya penyelamatan jiwa dari berbagi kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Zikir adalah jalan pintas paling mudah untuk meraih kemenangan dan kebahagiaan hakiki.
Saudaraku, coba lihatlah mereka yang senantiasa berzikir. Wajah mereka cerah, waktu mereka manfaat dan tak sia-sia. Zikir benar-benar mengisi setiap detik kehidupan mereka menjadi lebih berharga.
Dengan berzikir, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan, dan kesedihan akan sirna. Bahkan dengan berzikir kepada Allah, segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan akan runtuh dengan sendirinya.
Maka tidaklah mengherankan bila mereka yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia dan tentram hidupnya.
Wahai orang yang mengeluh karena banyak masalah yang menimpa dalam keluarga, hati susah karena rezeki sempit, utang yang menumpuk, yang menangis karena sakit, yang hatinya gundah oleh derita, yang berduka karena musibah
sebutlah namaNya yang kudus……
Subhanallah…
Alhamdulillah
La ilaaha illallah
Allahu Akbar
La haula wala quwwata illa billahil aliyyil azhim
Astaghfirullahal Azhim
Sebutlah diantara zikir-zikir itu mana yang paling sesuai dengan keadaan anda.
Semakin banyak kita mengingat Allah, pikiran kita akan semakin terbuka, hati semakin tentram, jiwa semakin bahagia, dan nurani semakin damai sentosa. Itu karena dalam mengingat Allah terkandung nilai-nilai tawakkal kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-Nya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahana kepada-Nya, berbaik sangka dan berharap kebaikan dari-Nya.
Dia senantiasa dekat ketika sang hamba berdoa, senantiasa mendengar setiap pinta, dan senantiasa mengabulkan semua permohonan.
Rendahkanlah dan tundukan dirimu di hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu, sebagai perwujudan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan, dan permintaan ampunan kepada-Nya.
***
Disarikan dari Buku Dahsyatnya 7 Kalimat Thayyibah
Oleh: Umaruhlfaruq Abubakar