MULAI DARI PIKIRAN DAN PERASAAN

Pembaca yang budiman…

Saat ini telah banyak dikaji kekuatan berpikir dan berjiwa besar. Betapa pikiran mempunyai kekuatan dahsyat dalam mengarahkan perjalanan hidup kita.

Segala tindakan manusia selalu berawal dari pikirannya. Kata Ibnul Qayyim, pakar psikologi Islam, menyatakan bahwa setiap tindakan berawal dari lintasan pikiran. Lintasan pikiran akan menghasilkan keinginan. Keinginan yang dirawat akan berubah menjadi tekad. Dari tekad kemudian lahir tindakan, dan tindakan yang dilakukan terus menerus akan menjadi karakter dan kebiasaan.

William James, bapak psikologi modern, juga menyatakan bahwa perbedaan antara para briliyan dengan orang orang biasa bukan pada sifat atau pada bakat yang dimiliki. Perbedaan antara dua golongan manusia ini terletak atas bagaimana ia memusatkan pikiran dan berkonsentrasi pada hal-hal utama yang ingin dicapainya.

Kesadaran batin adalah kekuatan dahsyat yang pengaruhnya terasa dalam setiap aspek kehidupan. Sesungguhnya itulah bagian dari diri kita yang paling penting dan utama, dan itulah penyebab utama kesuksesan atau kegagalan kita. Demikian tutur John Kehoe dalam buku Mind Powernya.

Perumpamaannya seperti kaca pembesar yang dilalui sinar matahari. Jika kaca pembesar tersebut dipegang dengan terfokus secara benar pada ketinggian yang tepat, sinar yang sama itu akan jadi terkonsentrasi, dan cahaya yang tadinya tersebar tiba-tiba, menjadi kekuatan yang cukup kuat untuk menyalakan api.

Seperti itulah kekuatan pikiran. Kita perlu belajar mengkonsentrasikan pikiran dalam diri kita, menanamkan keyakinan yang kuat di lubuk hati, sehingga akhirnya berdampak pada diri sendiri dan orang lain.
Ibarat sebuah taman, pikiran kita juga bisa diolah untuk ditanami atau diabaikan. Kita bisa menanaminya dengan berbagai cita-cita dan harapan, atau bisa menyia-nyiakannya dan membiarkannya ditumbuhi semak-semak liar.

Lalu apa hubungannya dengan takbir?

Allahu Akbar..!

Sungguh kalimat ini memberi kita motivasi yang sangat besar. Kalimat ini memberikan kita semangat dan kesempatan untuk bercita-cita sebesar apapun, setinggi apapun, Allah jauh lebih besar dari segala cita-cita dan harapan itu.
Tak ada yang berat dan sulit bagi Allah. Sama saja bagi Allah memberi kita uang 5000 rupiah dengan uang 5 juta rupiah, sama sekali tidak artinya.

Kekuasaan-Nya jauh lebih besar dari apapun.

Ditambah lagi ia Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya. Dia mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan dan Maha Penyayang menolong hamba-hambaNya yang berusaha keras dan pantang menyerah.
***

Leave A Reply

Navigate