Hati manusia pada hakikatnya membutuhkan nutrisi. Dan nutrisi atau makanan hati itu tidak lain adalah zikir.
Rapi dan tidaknya hidup seseorang bergantung pada hatinya. Sebab hati adalah sumber segala inspirasi kebaikan, sekaligus sarang dari berbagai macam penyakit. Pembersihnya adalah dengan banyak mendekatkan diri pada Allah Swt. dengan banyak sujud dengan banyak mensucikan nama Allah Swt. dengan banyak menyebut asma-Nya yang indah.
Ada tiga potensi yang dimiliki manusia: potensi jasad, potensi akal dan potensi hati. Nah, ini tidak bisa dipisah pisakan. Potensi akal kalau mau cerdas mau tidak mau harus banyak belajar, banyak membaca, banyak observasi, dan lain sebagainya.
Kalau mau sehat secara fisik, harus makan makanan yang halal dan thayyib. Berolahraga yang teratur dan istirahat yang cukup. Ada keberkahan dalam setiap gerak.
Lalu apa makanan hati itu? Makanannya adalah zikir kepada Allah Swt.
Ketika hatinya sehat maka gerakan tubuhnya akan sehat, kehidupannya pun akan bagus. Pikiran jernih prestasi mudah diraih. Bila hati bersih maka kehidupan berjalan dengan baik dan harmonis. Kalau hatinya busuk, pikiran jahat merasuk, akhlak kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk.
Subhanallah…
Tidak salah jika hati orang yang bedzkir itu tenang, damai dan bahagia. Ketika pikiran tenang, berfikir lebih nyaman, bicara jadi hikmah, gerak-gerik gesit dan lincah, hidup pun hidup lebih terarah. Setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik.
Siapa yang melazimkan zikir, istghfar, shalawat kepada nabi Muhammad SAW maka Allah akan memudahkan saat ia sulit, Allah akan menggembirakan saat ia sedih dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak ia duga.
***