Panggilan Amal

Khalifah Umar telah memberikan teladan yang terbaik untuk kita semua. Salah satu sifat beliau adalah waqqafan ‘inda huduudillaah, selalu memperhatikan aturan-aturan Allah.

Beliau selalu berusaha untuk menyelaraskan gerak-gerik beliau sehari-hari dengan ayat-ayat Al-Qur’an.

Putra beliau, Abdullah bin Umar adalah sahabat yang sangat cerdas dan punya pemahaman yang mendalam. Tapi untuk menghafal satu Surah Al-Baqarah beliau memerlukan waktu delapan tahun. Sebab beliau berusaha mengamalkan setiap ayat yang beliau hafal.

Begitulah kondisi para sahabat terdahulu.

Saya berlindung kepada Allah dari menjadi orang-orang-orang yang menyia-nyiakan Al-Qur’an. Kita bermohon kepada Allah, semoga hati ini selalu diberikan kekuatan untuk menerima petunjuk Al-Qur’an dan kemampuan untuk melaksanakannya.

Mengamalkan ayat Al-Qur’an adalah diantara hal yang paling utama dalam mengokohkan hafalan. Apabila seseorang mengamalkan ayat yang ia hafal, maka hafalan itu akan semakin kuat menancap.

Para ulama telah memberikan nasehat yang berharga untuk kita semua.

Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, “Ilmu itu memanggil kepada amal. Apabila dia menyambutnya, maka ilmu itu akan tetap bersamanya. Jika tidak, maka ilmu itu akan pergi”

Hafalan Al-Qur’an kita pun seperti itu. Bila ia tidak kita amalkan, ia akan pergi meninggalkan kita.

Waki’ bin Jarrah berkata, “Jika engkau ingin menghafal hadits, maka amalkanlah hadits tersebut”

Ibnu Utsaimin berkata, “Diantara cara yang dapat membantu untuk menghafal ilmu dan memantapkannya adalah mengambil petunjuk yang dimilikinya. Allah berfirman, “
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ (١٧)
“dan oraang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan Balasan ketaqwaannya.” (Muhammad: 17)

Maka setiap kali seseorang mengamalkan ilmunya, Allah akan menambahkan hafalan dan pemahamannya, berdasarkan keumuman dalil firman Allah:
زَادَهُمْ هُدًى
“Allah menambah petunjuk kepada mereka”

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir, dan Imam At-Tirmidzi dalam Kitab As-Sunan, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda yang artinya:

“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari jurang kesedihan. Para sahabat bertanya, “Apakah jurang kesedihan itu, wahai Baginda Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jurang di dalam neraka Jahannam yang setiap harinya jurang-jurang lain di Jahannam memohon perlindungan darinya seratus kali.”

Para sahabat bertanya lagi, “Siapakah yang akan memasukinya?” Beliau menjawab, “Para penghafal Al-Qur’an yang selalu memamerkan perbuatan-perbuatannya kepada orang lain”

Sungguh pedih ancaman Rasul ini. Saya jadi takut dengan azab yang bisa datang dengan tiba-tiba. Semoga Allah menyelamatkan saya, Anda, dan kita semua dari kemurkaannya akibat perbuatan kita selama ini yang suka melalaikan perintah-Nya.

Saatnya memenuhi panggilan amal…!

(Disarikan dari Buku 10 Jurus Hafal Al Quran)

Leave A Reply

Navigate