Wajib

1 Posts Back Home

MENYEMPURNAKAN SUNNAH TANPA LALAI ATAS YANG WAJIB

Ketika kita mendengarkan ceramah tentang manfaat atau fadhilah shalat dhuha, lalu kita pun bersemangat untuk shalat dhuha. Ketika kita membaca tentang keutamaan shalat tahajjud, kita menjadi semangat untuk melaksanakan shalat tahajjud. Ketika kita mendengarkan nasihat tentang sedekah, lalu kita pun menjadi bersemangat bersedekah. Ini bagus. Tetapi ingatlah itu semua kita lakukan setelah kita melakukan, menyempurnakan hal-hal yang fardhu. Artinya, jangan sampai kita sibuk shalat dhuha, sibuk shalat tahajjud, lalu ketinggalan shalat shubuh, ketinggalan shalat dzuhur, tidak memperhatikan shalat ashar, lalai melaksanakan shalat maghrib, lalu terlambat melaksanakan shalat isya. Salah seorang sahabat bernama Sulaiman ibnu Abi Hatsmah. Rumahnya berada di antara masjid dan pasar. Suatu ketika khalifah Umar ibn Khattab tidak melihatnya berada di masjid shalat shubuh. Khalifah Umar bin Khattab pun mendatanginya lalu bertemu dengan ibunya. “Ayna Sulaiman” mana Sulaiman, tanya khalifah Umar, kenapa tidak kelihatan pada waktu shalat shubuh. Apa kata ibunya, “Baata Yusallillailah khafatahu shalatussubhi jamaah” sepanjang malam…

Navigate