Kisah Para Pengkhianat – Serial Tadabur Ramadhan

Ditulis Oleh Ustadz Dr. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.HI

فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ

“Maka, ambillah pelajaran (dari kejadian itu), wahai orang-orang yang memiliki mata hati” QS. Al Hasyr: 02

Apa yang terjadi pada Yahudi Bani Nadhir seharusnya dapat menjadi pelajaran sepanjang masa tentang akhir dari sebuah pengkhianatan.

Sejak awal datang ke Madinah, Rasulullah telah membuat kesepakatan damai dengan orang-orang Yahudi.

Dalam butir kesepakatan itu, tercantum jaminan Rasulullah terhadap hak Kaum Yahudi dalam menjalani kehidupan pribadi mereka, memberi kebebasan ibadah, dan menjaga harta benda mereka.

Namun, orang-orang Yahudi ini menyimpan kedengkian, kebencian, dan permusuhan terhadap Rasulullah. Mereka menyulut api permusuhan dan fitnah di kalangan kaum muslimin.

Puncaknya adalah tahun 4 Hijriyah, ketika orang-orang Yahudi Bani Nadhir mencoba membunuh Rasulullah dengan menjatuhkan batu besar, tepat di atas kepala Rasulullah saat berada di tempat mereka.

Beruntung Malaikat Jibril datang dan memberi tahu rencana busuk tersebut, sehingga Rasulullah dapat menghindari rencana pembunuhan itu.

Rasulullah segera ke Madinah dan datang kembali bersama pasukan kaum muslimin.

Mereka mengepung Yahudi di bentengnya selama 6 hari, kemudian mengusir mereka ke Khaibar, yang berada 180 km di luar kota Madinah.

Selain kebencian dan kedengkian kepada Rasulullah dan kaum muslimin, yang membuat mereka berani adalah benteng pertahanan yang mereka miliki.

Saking kokohnya pertahanan mereka, tidak ada yang menyangka ada yang bisa mengeluarkan orang-orang Yahudi dari benteng itu.

Tetapi azab Allah datang dari arah yang tidak mereka sangka, dan Dia menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga mereka menghancurkan rumah-rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin.

Sifat Dasar Yahudi

Melihat apa yang terjadi pada zaman Nabi Musa, kemudian pada Masa Rasulullah, lalu kondisi di Palestina saat ini, mengapa kehidupan orang-orang Yahudi identik dengan penkhianatan?

Sebab pengkhianatan itu sudah menjadi karakter mereka.

Sejarah Yahudi, kata Dr Thariq As Suwaidan dalam Ensiklopedi Yahudi, penuh dengan pembunuhan, pembantaian, penghancuran desa-desa serta rumah-rumah.

Dalam syariat mereka, diperbolehkan merampok, menipu, mengkhianati, bahkan membunuh orang-orang non Yahudi.

Dalam Al Quran kita diingatkan tentang kejahatan Yahudi yang membunuh para nabi, menyelewengkan kalam Allah, sangat membenci kaum muslimin, suka menebar fitnah, selalu melanggar janji, suka mengolok-olok agama lain, punya kebiasaan makan riba, dan mempunyai jiwa penakut dan pengecut.

Pilihan Sikap

Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki mata hati…!

Bahwa, kalau saat ini orang-orang Yahudi terlihat kuat dan menguasai dunia, maka ingatlah ketika ketentuan Allah tiba dan tentara Allah datang, mereka mampu dihancurkan dari arah yang tak terduga dan tidak disangka-sangka.

Brigade Al Qassam di Palestina telah membuktikan itu.

Dengan segala keterbatasan, mereka tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga meluluhlantakkan pasukan koalisi beberapa negara yang membantu tentara Israel.

Yang diperlukan sekarang adalah keteguhan hati kita, sebelum berharap keteguhan hati kaum muslimin di seluruh dunia, dalam mendukung perjuangan Hamas dan membantu rakyat Palestina dengan apa yang kita punya.

Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki mata hati…!

Bahwa tentara Allah dan rasulNya adalah pemenang akhir dari semua pertempuran melawan kebatilan.

Tugas kita adalah membersamai para pemenang itu sampai akhir.

Masih siap, kan?

Leave A Reply

Navigate